Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Tsunami Tonga sampai Jepang, Amerika, hingga Peru

Kompas.com - 17/01/2022, 11:31 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

NUKU'ALOFA, KOMPAS.com - Tsunami Tonga yang berawal dari letusan gunung berapi besar menyebabkan "kerusakan signifikan" pada ibu kota negara kepulauan itu dan menyelimutinya dengan debu.

Letusan pada Sabtu (15/1/2022) begitu kuat, sehingga terdengar hingga Alaska, memicu tsunami yang membanjiri garis pantai Pasifik dari Jepang sampai Amerika Serikat.

Ibu kota Nuku'alofa mengalami kerusakan signifikan, kata Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern. Tidak ada laporan cedera atau kematian, tetapi penilaian penuh belum dimungkinkan karena jalur komunikasi terputus.

Baca juga: Setelah Gunung Meletus dan Tsunami, Tonga seperti Permukaan Bulan

"Tsunami berdampak signifikan di pantai sisi utara Nuku'alofa dengan perahu dan batu-batu besar terdampar," kata Ardern setelah kontak dengan kedutaan Selandia Baru di Tonga.

"Nuku'alofa tertutup lapisan debu vulkanik tebal tetapi sebaliknya kondisinya tenang dan stabil," lanjutnya dikutip dari AFP.

Tonga membutuhkan pasokan air, katanya, karena awan abu menyebabkan kontaminasi.

Belum ada kabar mengenai kerusakan di pulau-pulau terluar, tetapi Selandia Baru mengirim pesawat pengintai angkatan udara pada Senin (17/1/2022) pagi untuk membantu penilaian dampak awal di daerah itu dan pulau-pulau dataran rendah, kata Angkatan Pertahanan negara itu.

Tonga juga menerima tawaran Canberra untuk mengirim penerbangan pengawasan, kata Kementerian Luar Negeri Australia, seraya menambahkan bahwa pihaknya juga segera bersiap memasok pasokan kemanusiaan penting.

Cuplikan yang diambil dari rekaman satelit Himawari-8 Jepang dan dirilis oleh Institut Nasional Informasi dan Komunikasi (Jepang) pada 15 Januari 2022 menunjukkan letusan gunung berapi yang memicu tsunami di Tonga. - Letusannya begitu kuat hingga terdengar sebagai suara guntur yang keras di Fiji lebih dari 800 kilometer (500 mil) jauhnya.HANDOUT Cuplikan yang diambil dari rekaman satelit Himawari-8 Jepang dan dirilis oleh Institut Nasional Informasi dan Komunikasi (Jepang) pada 15 Januari 2022 menunjukkan letusan gunung berapi yang memicu tsunami di Tonga. - Letusannya begitu kuat hingga terdengar sebagai suara guntur yang keras di Fiji lebih dari 800 kilometer (500 mil) jauhnya.
Amerika Serikat dan Badan Kesehatan Dunia menjanjikan bantuan, sementara badan anak-anak milik PBB mengatakan, sedang mempersiapkan pasokan darurat untuk diterbangkan.

Gelombang setinggi 1,2 meter menerjang pantai di ibu kota Tonga. Penduduk melaporkan bahwa mereka melarikan diri ke tempat yang lebih tinggi, meninggalkan rumah-rumah yang banjir, beberapa dengan kerusakan struktural, ketika batu-batu kecil dan abu jatuh dari langit.

"Sangat besar, tanah berguncang, rumah kami bergetar. Itu datang dalam gelombang. Adik laki-laki saya mengira bom meledak di dekatnya," kata penduduk Mere Taufa kepada situs berita Stuff, Sabtu.

Dia mengatakan, air memenuhi rumah mereka beberapa menit kemudian dan dia melihat dinding rumah tetangga ambruk.

"Kami langsung tahu ada tsunami. Air saja masuk ke rumah kami," imbuh Taufa.

"Anda bisa mendengar teriakan di mana-mana, orang-orang berteriak meminta keselamatan, agar semua orang naik ke tempat yang lebih tinggi."

Baca juga: Profil Tonga, Negara Kecil di Pasifik yang Disapu Tsunami


Orang tenggelam di Peru

Tonga diterjang tsunami, Raja Tonga dievakuasiscreenshoot Tonga diterjang tsunami, Raja Tonga dievakuasi
Raja Tonga Tupou VI dilaporkan telah dievakuasi dari Istana Kerajaan di Nuku'alofa dan dibawa oleh konvoi polisi ke sebuah vila yang jauh dari garis pantai.

Gambar satelit menunjukkan letusan gunung berapi Hunga Tonga-Hunga Ha'apai yang panjang dan bergemuruh memuntahkan asap dan abu ke udara, dengan suara gemuruh yang terdengar 10.000 kilometer jauhnya di Alaska.

Letusan tersebut memicu tsunami di Pasifik dengan gelombang setinggi 1,74 meter diukur di Chanaral, Chile, lebih dari 10.000 kilometer jauhnya, dan gelombang yang lebih kecil terlihat di sepanjang pantai Pasifik dari Alaska ke Meksiko.

Sebanyak dua perempuan tenggelam di pantai Peru utara karena "gelombang anomali" yang disebabkan oleh letusan, kata pihak berwenang pada Minggu, dan puluhan orang membutuhkan penyelamatan dari banjir di selatan negara itu.

Di California, kota Santa Cruz dilanda banjir akibat gelombang pasang yang ditimbulkan oleh tsunami Tonga, sementara gelombang sekitar 1,2 meter melanda sepanjang pantai Pasifik Jepang.

Baca juga: Separuh Dunia Terdampak, Kenapa Letusan Gunung Berapi Tonga Begitu Dahsyat?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP

Terkini Lainnya

Taliban Berlakukan Kembali Hukuman Rajam Perempuan Berzina, Digelar di Depan Umum Sampai Mati

Taliban Berlakukan Kembali Hukuman Rajam Perempuan Berzina, Digelar di Depan Umum Sampai Mati

Global
Jubir Gedung Putih Analogikan Rusia Seperti Penjual Pupuk Kandang, Apa Maksudnya?

Jubir Gedung Putih Analogikan Rusia Seperti Penjual Pupuk Kandang, Apa Maksudnya?

Global
Perancis Setujui RUU Larangan Diskriminasi Berdasarkan Gaya Rambut

Perancis Setujui RUU Larangan Diskriminasi Berdasarkan Gaya Rambut

Global
Giliran Jepang Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Giliran Jepang Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Global
Pemukim Yahudi Incar Tanah di Tepi Pantai Gaza: Ini Tuhan Berikan kepada Kami

Pemukim Yahudi Incar Tanah di Tepi Pantai Gaza: Ini Tuhan Berikan kepada Kami

Global
Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Global
Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Global
Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Global
Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Global
Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Global
Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Global
Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Global
[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

Global
Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Global
Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com