Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Remaja Ditangkap di Inggris Terkait Aksi Terorisme Sinagoga di AS

Kompas.com - 18/01/2022, 19:30 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber ABC News

LONDON, KOMPAS.com - Dua remaja telah ditangkap di Inggris sebagai bagian dari penyelidikan yang sedang berlangsung atas insiden penyanderaan Sabtu (15/1/2022) di sebuah sinagoga di Amerika Serikat (AS).

Keduanya ditahan di Manchester selatan pada Minggu (16/1/2022) malam dan "tetap ditahan untuk diinterogasi," menurut pernyataan dari Kepolisian Greater Manchester melansir ABC News pada Senin (16/1/2022).

Baca juga: Pelaku Penyanderaan Sinagoga di AS Sempat Tuntut Lady Al-Qaeda Dibebaskan dari Penjara

Beberapa sumber penegak hukum di AS mengatakan bahwa para remaja tersebut adalah anak-anak dari pelaku penyanderaan, yang tewas setelah ditembak aparat.

Penangkapan dilakukan sehubungan dengan kebuntuan atas peristiwa penyanderaan 10 jam yang dilakukan pelaku penyanderaan di Jemaat Beth Israel di Colleyville, Texas, sekitar 27 mil barat laut Dallas.

Seorang pria bersenjata yang mengaku memasang bom di sinagoga, mengganggu kebaktian Sabat pada Sabtu (15/1/2022) tepat sebelum pukul 11:00 waktu setempat.

Pelaku menyandera seorang rabi dan tiga orang lainnya, menurut Kepala Polisi Colleyville Michael Miller.

Tersangka, yang diidentifikasi oleh FBI sebagai warga negara Inggris berusia 44 tahun, Malik Faisal Akram, meninggal dalam "insiden penembakan," menurut Miller dan Agen Khusus FBI Dallas yang bertanggung jawab Matt DeSarno, keduanya tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Baca juga: Penyanderaan dalam Sinagoge di Texas, 4 Sandera Selamat, Pelaku Tewas

Beberapa sumber penegak hukum mengatakan kepada ABC News bahwa indikasi awal adalah bahwa Akram ditembak dan dibunuh oleh tim FBI.

FBI mengatakan dalam sebuah pernyataan Minggu (16/1/2022) bahwa Tim Peninjau Insiden Penembakan "akan melakukan penyelidikan menyeluruh, faktual, dan objektif atas peristiwa tersebut."

Motif insiden itu sedang diselidiki.

Asisten Kepala Polisi Dominic Scally dari Kepolisian Greater Manchester mengatakan dalam sebuah pernyataan Minggu (16/1/2022), bahwa petugas kontraterorisme membantu rekan-rekan mereka di AS dalam penyelidikan.

Akram berasal dari daerah Blackburn di Lancashire, sekitar 20 mil barat laut Manchester, menurut Scally.

Selama negosiasi dengan penegak hukum, Akram "berulang kali berbicara tentang seorang terpidana teroris yang menjalani hukuman penjara 86 tahun di AS atas tuduhan terorisme," kata FBI dalam sebuah pernyataannya.

"Ini adalah masalah terkait terorisme, di mana komunitas Yahudi menjadi sasaran, dan sedang diselidiki oleh Satuan Tugas Terorisme Gabungan," tambah badan tersebut.

"Mencegah tindakan terorisme dan kekerasan adalah prioritas nomor satu FBI. Karena penyelidikan yang berkelanjutan, kami tidak dapat memberikan rincian lebih lanjut saat ini."

Baca juga: Perampokan Bank Brasil: Sandera Ceritakan Kengerian Dipasang Jadi Tameng di Atas Mobil dalam Pelarian

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com