Beberapa sumber penegak hukum mengatakan kepada ABC News bahwa tersangka menuntut pembebasan Aafia Siddiqui, yang kerap dikenal sebagai “Lady Al-Qaeda”. Dia dipenjara di Pangkalan Angkatan Udara Carswell dekat Fort Worth, sekitar 16 mil barat daya Colleyville.
Wanita yang diduga memiliki hubungan dengan Al-Qaeda ini, dijatuhi hukuman 86 tahun penjara, setelah dinyatakan bersalah atas penyerangan serta percobaan pembunuhan terhadap seorang tentara Amerika pada 2010.
Dalam insiden penyanderaan itu, seorang sandera dibebaskan tanpa cedera sekitar pukul 5 sore waktu setempat. Kebuntuan berakhir beberapa jam kemudian, ketika Cytron-Walker dan dua sandera lainnya menjalankan rencana pelarian, setelah melemparkan kursi ke tersangka dan berlari ke pintu keluar dengan sandera lainnya.
Sumber penegak hukum juga mengatakan kepada ABC News bahwa setelah tiba di Amerika Serikat, Akram tinggal di tempat penampungan tunawisma di berbagai titik.
Dia diduga mungkin sengaja menggambarkan dirinya sebagai tunawisma, untuk mendapatkan akses ke sinagoga Texas selama kebaktian Sabat, kata sumber.
Baca juga: Iran Tuduh Korea Selatan Tahan Rp 97 Triliun Uang Sandera Saat Sita Kapal Tanker
Presiden AS Joe Biden mengatakan kepada wartawan Minggu (16/1/2022) bahwa dia diberi pengarahan tentang insiden di sinagoga Texas oleh Jaksa Agung Merrick Garland.
Biden membenarkan bahwa tersangka baru berada di negara itu selama beberapa minggu dan menghabiskan setidaknya satu malam di tempat penampungan tunawisma.
Sementara penyelidik mencurigai Akham membeli senjata di jalan. Akram juga diduga telah mengeklaim memiliki bom, sementara penyidik tidak menemukan bukti bahwa dia memiliki bahan peledak, menurut laporan.
"Ini adalah tindakan teror," kata Biden.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.