Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bajak Bus dan Sandera 13 Penumpang, Pria Ini Minta "Hal Absurd"

Kompas.com - 22/07/2020, 09:49 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

LUTSK, KOMPAS.com - Seorang pria di Ukraina mengajukan "permintaan yang absurd" ketika membajak bus dan menyandera 13 penumpang di kota Lutsk.

Dia melakukan pembajakan dengan mengenakan rompi peledak, dengan polisi setempat menyebut telah terjadi penyanderaan dan disertai baku tembak.

Kepolisian menyatakan pelaku, diidentifikasi bernama Maksym Kryvosh, masuk ke dalam bus dan mulai menyandera penumpang pukul 09.00 waktu setempat.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Drama Pembajakan Pesawat Lufthansa Tahun 1977

Berdasarkan laporan media Ukraina dilansir Daily Mirror Selasa (21/7/2020), anak-anak dan ibu hamil masuk ke dalam daftar sandera.

Dilaporkan BBC, petugas dari dinas keamanan kontra-terorisme SBU mulai datang dan mengelilingi lokasi, dengan negosiasi mulai dilancarkan.

Gambar yang beredar memperlihatkan bus itu kacanya dipecah dan berlubang terkena peluru. Satu jam kemudian, tiga sandera dilaporkan dilepaskan.

Dalam pernyataan yang diunggah di media sosialnya, Kryvosh menuturkan bahwa dia sudah mempersenjatai diri dengan granat dan dua bom.

Selain itu, dia mengklaim ada satu rekannya yang "berbaur di kerumunan". Setelah itu dia mulai mengajukan permintaan yang dianggap "absurd".

Salah satunya adalah meminta agar masyarakat menonton Earthlings, film produksi Hollywood pada 2005 yang menceritakan tentang hak binatang.

Baca juga: Salah Kirim Kode untuk Pembajakan Pesawat, Seorang Pilot Ditangguhkan

Presiden Volodymyr Zelensky, seperti diutarakan oleh juru bicaranya Yuliya Mendel, langsung melakukan negosiasi dengan pelaku pembajakan bus.

Berkat intervensi langsung yang dilakukan oleh presiden, Kryvosh dilaporkan langsung melepaskan tiga penumpang bus yang dia sandera.

Setelah itu dia mengunggah sebuah status di Facebook dalam bahasa Rusia. "Semuanya, tontonlah film 2005 bernama Earthlings."

Film yang dinarasikan oleh bintang Hollywood Joaquin Phoenix itu mengisahkan undustri utama dunia yang masih bergantung pada hewan.

Sekain itu dia juga meminta agar ketua pengadilan, para menteri, jaksa, hingga anggota parlemen merekam pernyataan bahwa mereka teroris.

Baca juga: Proses Hukum Pembajak Truk Tangki Pertamina...

Dalam keterangan polisi, Kryvosh melakukan itu karena dia "merasa marah dengan sistem". "Kematian saya bukan hambatan untuk melakukan ledakan," klaimnya.

Akhirnya, pengepungan berakhir setelah Menteri Dalam Negeri Arsen Avakov berkicau "Lutsk. Semuanya baik-baik saja" dengan 10 penumpang tersisa dibebaskan.

Tak lama setelah Avakov mengumumkan keberhasilan tersebut, Zelensky langsung menghapus statusnya. Adapun Kryvosh tertangkap dengan fotonya berbaring.

Wakil Menteri Luar Negeri Ukraina, Anton Herashchenko, menegaskan bahwa insiden beberapa jam di Lutsk itu akan diperlakukan sebagai terorisme.

Adapun Kryvosh, yang lahir di Rusia, sebelumnya tersangkut kasus perampokan pada 2013, dan dijatuhi hukuman penjara atas tiga dakwaan berbeda, dengan yang terlama delapan tahun.

Baca juga: Tampilkan Video Porno, PNS Pemilik Akun Facebook Berita Magetan Mengaku Dibajak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com