LUTSK, KOMPAS.com - Seorang pria di Ukraina mengajukan "permintaan yang absurd" ketika membajak bus dan menyandera 13 penumpang di kota Lutsk.
Dia melakukan pembajakan dengan mengenakan rompi peledak, dengan polisi setempat menyebut telah terjadi penyanderaan dan disertai baku tembak.
Kepolisian menyatakan pelaku, diidentifikasi bernama Maksym Kryvosh, masuk ke dalam bus dan mulai menyandera penumpang pukul 09.00 waktu setempat.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Drama Pembajakan Pesawat Lufthansa Tahun 1977
Berdasarkan laporan media Ukraina dilansir Daily Mirror Selasa (21/7/2020), anak-anak dan ibu hamil masuk ke dalam daftar sandera.
Dilaporkan BBC, petugas dari dinas keamanan kontra-terorisme SBU mulai datang dan mengelilingi lokasi, dengan negosiasi mulai dilancarkan.
Gambar yang beredar memperlihatkan bus itu kacanya dipecah dan berlubang terkena peluru. Satu jam kemudian, tiga sandera dilaporkan dilepaskan.
Dalam pernyataan yang diunggah di media sosialnya, Kryvosh menuturkan bahwa dia sudah mempersenjatai diri dengan granat dan dua bom.
Selain itu, dia mengklaim ada satu rekannya yang "berbaur di kerumunan". Setelah itu dia mulai mengajukan permintaan yang dianggap "absurd".
Salah satunya adalah meminta agar masyarakat menonton Earthlings, film produksi Hollywood pada 2005 yang menceritakan tentang hak binatang.
Baca juga: Salah Kirim Kode untuk Pembajakan Pesawat, Seorang Pilot Ditangguhkan
Presiden Volodymyr Zelensky, seperti diutarakan oleh juru bicaranya Yuliya Mendel, langsung melakukan negosiasi dengan pelaku pembajakan bus.
Berkat intervensi langsung yang dilakukan oleh presiden, Kryvosh dilaporkan langsung melepaskan tiga penumpang bus yang dia sandera.
Setelah itu dia mengunggah sebuah status di Facebook dalam bahasa Rusia. "Semuanya, tontonlah film 2005 bernama Earthlings."
Film yang dinarasikan oleh bintang Hollywood Joaquin Phoenix itu mengisahkan undustri utama dunia yang masih bergantung pada hewan.
Sekain itu dia juga meminta agar ketua pengadilan, para menteri, jaksa, hingga anggota parlemen merekam pernyataan bahwa mereka teroris.
Baca juga: Proses Hukum Pembajak Truk Tangki Pertamina...
Dalam keterangan polisi, Kryvosh melakukan itu karena dia "merasa marah dengan sistem". "Kematian saya bukan hambatan untuk melakukan ledakan," klaimnya.
Akhirnya, pengepungan berakhir setelah Menteri Dalam Negeri Arsen Avakov berkicau "Lutsk. Semuanya baik-baik saja" dengan 10 penumpang tersisa dibebaskan.
Tak lama setelah Avakov mengumumkan keberhasilan tersebut, Zelensky langsung menghapus statusnya. Adapun Kryvosh tertangkap dengan fotonya berbaring.
Wakil Menteri Luar Negeri Ukraina, Anton Herashchenko, menegaskan bahwa insiden beberapa jam di Lutsk itu akan diperlakukan sebagai terorisme.
Adapun Kryvosh, yang lahir di Rusia, sebelumnya tersangkut kasus perampokan pada 2013, dan dijatuhi hukuman penjara atas tiga dakwaan berbeda, dengan yang terlama delapan tahun.
Baca juga: Tampilkan Video Porno, PNS Pemilik Akun Facebook Berita Magetan Mengaku Dibajak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.