BEIJING, KOMPAS.com – Warga di Beijing, China diminta untuk berhati-hati dalam membeli produk dari luar negeri.
Imbauan ini muncul setelah pihak berwenang Beijing menemukan wanita yang terinfeksi Covid-19 tidak melakukan perjalanan atau melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi.
Pihak berwenang mengaku telah menguji sekitar 13.000 orang yang tinggal atau bekerja di daerah yang sama.
Baca juga: China Tingkatkan Kewaspadaan Covid-19 Saat Liburan Imlek Dimulai
Pejabat kesehatan Beijing, Pang Xinghuo pada Senin (17/1/2022), mengatakan bahwa virus corona telah ditemukan di permukaan surat yang diterima orang yang terinfeksi dari Kanada, serta di dalam surat yang belum dibuka.
“Puluhan surat dari batch yang sama diuji, dan 5 menunjukkan jejak positif Covid-19, termasuk sampel dari dalam surat yang belum dibuka,” kata Pang kepada wartawan, sebagaimana diberitakan Kantor Berita AFP, Senin.
Menurut dia, strain virusnya berbeda dari kasus Omicron di China, dan mirip dengan strain yang diidentifikasi dari Amerika Utara bulan lalu.
"Kami sampai pada kesimpulan bahwa kemungkinan infeksi virus melalui obyek yang masuk tidak dapat dikesampingkan," katanya.
Oleh karena itu, kata dia, warga harus berusaha menghindari membeli barang dari luar negeri atau impor selama wabah.
"Jika Anda menerima surat luar negeri, Anda harus mengenakan masker dan sarung tangan sekali pakai untuk mengurangi kontak langsung," saran Pang.
Baca juga: Jelang Olimpiade Beijing, Kasus Covid-19 China Melonjak Tertinggi sejak Maret 2020
Dia juga menyarankan orang-orang untuk membuka paket di luar ruangan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.