Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Keluarkan Peringatan Perjalanan Covid-19: Jangan Pergi atau Mungkin Tak Bisa Pulang

Kompas.com - 15/01/2022, 13:45 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Newsweek

BEIJING, KOMPAS.com - Beijing meningkatkan strategi Covid-19 China dan memperingatkan warganya agar tidak bepergian, karena mereka mungkin tidak dapat kembali karena wabah Covid-19 di seluruh negeri.

Dalam peringatan perjalanan Covid-19 terbaru, pemerintah China mengatakan jika seseorang telah melakukan perjalanan ke suatu wilayah atau kota di mana wabah Covid-19 terjadi, mereka berpotensi tidak diizinkan kembali ke rumah, menurut laporan AP.

Baca juga: Kota Tiba-tiba Lockdown, Seorang Wanita Terjebak di Rumah Pria Asing Usai Kencan Buta

Setelah lonjakan kasus Covid-19 China baru-baru ini, "Negeri Tirai Bambu" telah meningkatkan pembatasan perjalanan menjelang Olimpiade Musim Dingin, yang dimulai pada awal Februari.

USA Today mewartakan China telah melarang lusinan penerbangan internasional baru-baru ini dan yang akan datang, setelah penumpang dalam penerbangan pada akhir Desember dinyatakan positif Covid-19, menurut pejabat industri.

Amerika Serikat (AS), Kanada, Eropa, Indonesia, dan negara-negara lain saat ini dilarang terbang ke China, menurut laporan AP melansir Newsweek pada Jumat (14/1/2022).

Penerbangan yang masih diterima China dari negara lain tidak boleh lebih dari 75 persen penuh.

Penumpang yang menuju ke China diharuskan memiliki tes Covid-19 negatif sebelum penerbangan mereka dan tes negatif lagi pada saat kedatangan menurut laporan USA Today.

Orang-orang mendapatkan swab untuk tes COVID-19 untuk persyaratan bepergian di fasilitas pengujian virus corona seluler di luar gedung perkantoran komersial di Beijing, Minggu, 26 Desember 2021.AP PHOTO/ANDY WONG Orang-orang mendapatkan swab untuk tes COVID-19 untuk persyaratan bepergian di fasilitas pengujian virus corona seluler di luar gedung perkantoran komersial di Beijing, Minggu, 26 Desember 2021.

Baca juga: China Tolak Sejumlah Penerbangan dari AS Setelah Temuan Banyak Kasus Covid-19

China mungkin akan memaksa maskapai penerbangan, dengan penumpang yang dites positif terkena virus, untuk membatalkan dua hingga empat penerbangan. Itu bisa tergantung pada berapa banyak orang yang terinfeksi.

Bandara Internasional Hong Kong memberlakukan pembatasan perjalanan untuk 150 negara dan wilayah dalam upaya untuk mengendalikan varian Omicron yang sangat menular.

Penumpang yang dalam 21 hari terakhir mengunjungi tempat-tempat yang dianggap "berisiko tinggi", termasuk sebagian Eropa dan AS, akan dilarang memasuki Hong Kong mulai 16 Januari hingga pertengahan Februari.

China telah menempatkan selusin kota dalam penguncian dalam upaya untuk mengendalikan peningkatan jumlah kasus, terutama didorong oleh varian Omicron yang menyebar cepat.

Kota dengan 14 juta penduduk Tianjin mengalami lockdown setelah pejabat melaporkan 126 kasus, semuanya dari varian Omicron, melansir AP.

Komisi Kesehatan Nasional China mengatakan Tianjin menemukan 21 kasus baru yang menular di dalam negeri pada Minggu (9/1/2022), lapor Reuters.

Dalam foto yang dirilis oleh Kantor Berita Xinhua China, warga berbaris untuk tes di tempat pengujian Covid-19 di Xi'an di Provinsi Shaanxi, China barat laut, Selasa, 21 Desember 2021.LI TIBO/XINHUA via AP Dalam foto yang dirilis oleh Kantor Berita Xinhua China, warga berbaris untuk tes di tempat pengujian Covid-19 di Xi'an di Provinsi Shaanxi, China barat laut, Selasa, 21 Desember 2021.

Baca juga: Daftar Kota-kota di China yang Kini Lockdown Ketat Perangi Infeksi Covid-19

Kota itu pada Sabtu (15/1/2022) akan memulai putaran ketiga tes Covid-19 massal agar dapat "dengan tegas mencegah penyebaran virus ke provinsi, wilayah, dan kota lain, terutama Beijing," kata pemerintah kota dalam sebuah surat kepada penduduknya pada Senin (10/1/2022).

China khawatir dengan peningkatan kasus di Tianjin, karena hanya satu jam perjalanan jauhnya dari Beijing.

Menurut AP, perjalanan antara kota tuan rumah Beijing dan Tianjin telah sepenuhnya dihentikan dalam upaya menghentikan penyebaran kasus menjelang Olimpiade.

Di seluruh daratan China, 97 kasus baru yang bergejala dilaporkan pada Minggu (9/1/2022), naik lima kasus dari hari sebelumnya. Enam puluh kasus diantaranya ditemukan di Henan, melansir Reuters.

Baca juga: Prediksi Hubungan AS dan China Tahun 2022 dan Risiko Eskalasi Konflik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber Newsweek
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com