FUZHOU, KOMPAS.com – Buah jernang dari Provinsi Aceh menjadi bahan baku obat herbal yang menjadi incaran di China.
“Bahan bakunya hanya bisa didapat dari Aceh,” kata CEO Chawun Group Lin Ming kepada Antara di Fuzhou, China, Jumat (14/1/2022).
“Sebenarnya yang kami perlukan kulitnya saja. Itulah kenapa hasil produksinya sangat sedikit. Belum lagi buah jernang di Aceh tergolong langka,” ujarnya.
Baca juga: Perkuat Sistem Keamanan Tanggapi China, Filipina Beli Sistem Rudal dari India
Chawu, perusahaan yang berkantor pusat di Fuzhou, Provinsi Fujian, merupakan satu-satunya perusahaan di China yang memproduksi obat-obatan tradisional berbahan baku tanaman rotan jernang itu.
Perusahaan tersebut juga mendirikan perwakilan di Indonesia dengan nama PT Chasun Indonesia Holding Group yang bergerak di bidang perdagangan dan perikanan.
“Kalau soal jernang, kami mempelajarinya dari nenek moyang,” ujar Lin.
Dari situlah dia mengetahui bahwa buah jernang adanya di Aceh. Dalam satu tahun, dia bisa mengimpor puluhan kontainer jernang dari Aceh.
Baca juga: Gempa Magnitudo 6,9 Sebabkan Tembok Besar China Runtuh Sepanjang 2 Meter
Namun dalam pemrosesannya, dari 1.000 kilogram hanya bisa menghasilkan 2,5 kilogram obat-obatan berbentuk cairan.
Di China, Chawun memasarkan obat-obatan berbentuk cairan jernang itu dengan harga 200 yuan atau sekitar Rp 450 ribu untuk kemasan 30 mililiter.
“Selain di China, kami juga memasarkannya di Malaysia dan Singapura,” ujarnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.