Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria yang Dapat Transplantasi Jantung Babi Rupanya Pernah Tikam Orang Sampai Lumpuh

Kompas.com - 16/01/2022, 07:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber BBC

BALTIMORE, KOMPAS.com – Pria yang menerima transplantasi jantung babi pertama di dunia rupanya pernah menikam seorang pria tujuh kali hingga menyebabkan kelumpuhan.

Pria bernama David Bennett tersebut mendapatkan transplantasi jantung dari babi yang dimodifikasi secara genetik dan merasa baik-baik saja tiga hari kemudian.

Rupanya, Bennett pernah dihukum penjara karena menikam Edward Shumaker pada 1988 sebagaimana dilansir BBC, Sabtu (15/1/2022).

Baca juga: Pertama di Dunia, Pria Ini Sukses Dapat Transplantasi Jantung dari Babi

Adik Shumaker, Leslie Shumaker Downey, mengatakan kepada Today Radio 4 bahwa saudaranya meninggal pada 2007 setelah hampir 20 tahun komplikasi medis terkait dengan serangan itu.

Dia mengatakan, Bennett adalah penerima yang tidak layak dari transplantasi jantung babi pertama di dunia.

Serangan itu terjadi pada April 1988 ketika istri Bennett duduk di pangkuan Shumaker, yang kala itu masih berusia 22 tahun.

Karena cemburu buta, Bennett langsung menikam Shumaker dari belakang berulang kali.

Baca juga: Tak Ingin Meninggal Dunia, Pria AS Ini Lakukan Transplantasi Jantung Babi

Bennett lalu diseret ke meja hijau dan dinyatakan bersalah hingga dijatuhi hukuman 10 tahun penjara.

Downey mengatakan, tidak ada yang menghubunginya tentang Bennett yang menerima jantung babi. Dia baru mendengar kabar itu ketika putrinya mengiriminya pesan singkat.

“Putri kedua saya mengirimi saya pesan singkat dan berkata, 'Bu, ini orang yang menikam paman Ed.' Saya kemudian membaca cerita itu dan marah karena dia menerima jantung (babi)," kata Downey.

Downey mengatakan bahwa Bennett tidak pantas mendapatkannya.

Baca juga: Cangkok Jantung Babi ke Manusia Berbuah Kontroversi, Dari Masalah Etis hingga Agama

“Saya pikir para dokter yang melakukan operasi yang seharusnya mendapatkan semua pujian atas apa yang telah mereka lakukan, bukan Bennett,” lanjut Downey.

Shumaker mengalami kelumpuhan dan harus duduk di kursi roda akibat serangan itu, sebelum dia mengalami stroke tahun 2005 dan meninggal dua tahun kemudian.

“Saudara laki-laki saya menderita selama 19 tahun dan akibatnya seluruh keluarga saya menderita," kata Downey.

Transplantasi dianggap sebagai harapan terakhir untuk menyelamatkan hidup Bennett. Tapi belum jelas apakah ada peluang jangka panjangnya untuknya bertahan hidup.

Baca juga: Profil Muhammad Mohiuddin, Dokter di Balik Cangkok Jantung Babi ke Manusia

Bennet menjalani tindakan transplantasi jantung selama tujuh jam di Baltimore, AS, oleh para dokter Pusat Medis Universitas Maryland.

Tim dokter yang melakukan operasi mengatakan bahwa catatan kriminal seseorang tidak bisa dijadikan alasan untuk membatalkan tindakan tersebut.

“Adalah kewajiban serius dari setiap rumah sakit atau organisasi perawatan kesehatan untuk memberikan perawatan yang menyelamatkan nyawa kepada setiap pasien yang datang berdasarkan kebutuhan medis mereka,” kata pejabat di Pusat Medis Universitas Maryland kepada The New York Times.

Mereka menambahkan, para dokter dan perawat memiliki nilai-nilai etika dan moral untuk mengambil tindakan kepada semua pasien yang mereka rawat.

Baca juga: Terobosan Ahli Bedah AS: Transplantasi Ginjal Babi pada Manusia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com