Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Panjang Istana Buckingham, Kediaman Resmi Ratu Inggris

Kompas.com - 11/01/2022, 19:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber History

KOMPAS.com - Istana Buckingham adalah rumah di London sekaligus pusat administrasi keluarga kerajaan Inggris.

Dilansir History, bangunan besar istana dan taman yang luas jadi situs penting dari urusan seremonial dan politik di Inggris Raya, serta daya tarik wisata utama.

Tetapi untuk monarki yang sudah ada hampir seribu tahun yang lalu, Istana Buckingham adalah rumah yang bisa dibilang relatif baru.

Baca juga: Pertama Kalinya, Taman Istana Buckingham Dibuka untuk Piknik Warga

Selama lebih dari 300 tahun, dari tahun 1531 hingga 1837, kediaman resmi Raja Inggris di ibu kota adalah Istana St James.

Terletak sekitar seperempat mil dari Istana Buckingham, St James masih berdiri dan tetap menjadi rumah bagi beberapa anggota keluarga kerajaan serta terbuka untuk turis.

Tanah tempat Istana Buckingham berada, di wilayah London yang dikenal sebagai Westminster, telah berada di tangan monarki Inggris selama lebih dari 400 tahun.

Awalnya tanah rawa di sepanjang Sungai Tyburn, memiliki beberapa pemilik, termasuk William Sang Penakluk dan para biarawan dari Westminster Abbey.

Raja James I disebut menyukai situs itu, dan mendapatkannya untuk digunakan sebagai semacam taman bagi para bangsawan.

Baca juga: Balkon Istana Buckingham, Siapa Saja yang Boleh Berdiri di Sana?

Lalu ketika melewati suksesi pemilik sampai 1698, properti ini dijual kepada seorang pria bernama John Sheffield.

Dia kemudian menjadi Duke of Buckingham, dan karenanya rumah di properti itu akhirnya dinamai.

Sheffield, menemukan rumah asli di properti itu sudah ketinggalan zaman, memutuskan untuk membangun tempat tinggal baru di situs tersebut pada awal 1700-an.

Dirancang dan dibangun William Winde dan John Fitch, struktur yang kemudian dikenal sebagai "Rumah Buckingham" selesai sekitar tahun 1705.

Raja George III lalu membeli Rumah Buckingham dari Sir Charles Sheffield pada tahun 1761. Dia menugaskan renovasi bangunan senilai 73.000 pounds.

Baca juga: Dandani Putrinya bak Ratu Inggris, Wanita Ini Dapat Surat Terima Kasih dari Kerajaan Inggris

Rencana raja adalah menggunakannya sebagai rumah untuk istrinya, Ratu Charlotte, dan anak-anak mereka.

Setelah keluarganya pindah, bangunan itu dikenal sebagai "Rumah Ratu."

Dengan kematian George III pada tahun 1820, putra raja, George IV, naik takhta. George IV, bagaimanapun, relatif tua untuk jadi raja baru. Dia berusia 60 tahun ketika dia naik takhta, dengan dalam kesehatan yang buruk.

Dibesarkan di Buckingham House, dia menyukai bangunan itu dan ingin menjadikannya sebagai kediaman resmi kerajaan.

Baca juga: Saat Ratu Inggris Mengenang Mendiang Suaminya, Pangeran Philip, di Hari Natal
Dia lalu menyewa arsitek John Nash untuk memperluas dan merenovasi strukturnya yang bertahan hingga hari ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com