"Jadi jika kita benar-benar akan membuat kemajuan, kita harus melihat de-eskalasi, Rusia menarik diri dari ancaman yang saat ini ditimbulkannya ke Ukraina," katanya kepada CNN.
Pembicaraan itu terjadi setelah Putin dan Joe Biden bertemu di Jenewa pada Juni 2021 dan menyepakati pembicaraan "stabilitas" reguler antara Sherman dan Ryabkov.
Dalam dua panggilan telepon ke Putin, Biden telah memperingatkan konsekuensi berat jika Rusia menginvasi Ukraina.
Langkah-langkah yang dipertimbangkan termasuk sanksi terhadap lingkaran dalam Putin, membatalkan jalur pipa Nord Stream 2 Rusia yang kontroversial ke Jerman atau dalam skenario paling sifnifikan, memutuskan hubungan Rusia dengan sistem perbankan dunia.
Rusia menegaskan pihaknya tertipu setelah Perang Dingin dan memahami bahwa NATO tidak akan berkembang.
Sebaliknya, aliansi yang dipimpin AS disambut di sebagian besar negara bekas Pakta Warsawa dan tiga negara Baltik yang berada di bawah kekuasaan Soviet.
Rusia telah memberikan tekanan kuat pada Ukraina sejak 2014 setelah sebuah revolusi menggulingkan pemerintah yang berpihak pada Kremlin untuk tidak bergerak lebih dekat ke Eropa.
Rusia merebut semenanjung Crime dan mendukung pemberontakan di Ukraina timur yang menewaskan lebih dari 13.000 orang.
Baca juga: AS dan Rusia Saling Lempar Ancaman Imbas Ketegangan di Ukraina
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.