Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ukraina Sebut Rusia Tambah Pasukan di Perbatasan, Total 126.000 Personel

Kompas.com - 30/12/2021, 20:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Rusia dilaporkan kembali mengirim tentaranya ke daerah perbatasan dekat Ukraina pada Kamis (30/12/2021).

Laporan tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba melalui pernyataan tertulis yang dikirim Second Secretary Kedutaan Ukraina di Indonesia Svitlana Kovtun kepada Kompas.com.

Pernyataan itu menyebutkan, sebanyak 52 batalyon kelompok taktis tambahan telah dikerahkan di dekat wilayah Ukraina.

Baca juga: AS Siagakan Kapal Induknya di Mediterania, Jaga-jaga Invasi Rusia ke Ukraina

Kuleba menambahkan jumlah pasukan Rusia yang ada di perbatasan Ukraina, termasuk di Donbas dan Crimea mencapai 126.000 personel.

Dia merinci, 105.000 personel ada di darat sedangkan 21.000 personel berasal dari komponen angkatan laut dan udara.

Kuleba lantas menyerukan kepada Rusia untuk segera menarik pasukannya dari perbatasan dengan Ukraina dan dari wilayah pendudukan.

“Kami sangat yakin bahwa mengakhiri agresi Rusia terhadap Ukraina, serta Georgia dan Moldova, akan menjadi jaminan keamanan terbaik di Eropa,” tulis Kuleba.

Baca juga: AS dan Rusia Siap Berdialog Bahas Ukraina dan Keamanan Eropa pada 10 Januari 2022

Dia juga meminta Rusia untuk menarik pasukan dan tentara bayaran dari Georgia dan Moldova yang diduduki.

Rusia juga diminta untuk meninggalkan bagian wilayah Luhansk dan Donetsk, serta semenanjung Crimea.

“Mengakui hak negara mana pun untuk memutuskan masa depannya, termasuk bergabung dengan blok dan aliansi internasional,” tuntut Kuleba.

Kuleba mengatakan, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sudah melakukan pembicaraan via telepon dengan Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken.

Baca juga: Ukraina Latih Warga Sipil untuk Perang Lawan Rusia

Zelensky dan Blinken, tulis Kuleba sepakat melanjutkan konsultasi untuk mendamaikan dan mengoordinasikan upaya diplomatik guna mencapai perdamaian di Ukraina.

“Presiden Ukraina yakin akan dukungan penuh AS untuk Ukraina dalam melawan agresi Rusia,” tutur Kuleba.

Sedianya, AS dan Rusia akan menggelar pembicaraan pada Januari 2022 untuk membahas tentang keamanan Eropa dan konflik Ukraina.

Pembicaraan tersebut dijadwalkan setelah Moska mengajukan sejumlah tuntutan, termasuk mengakhiri ekspansi NATO di timur.

Baca juga: 10.000 Tentara Rusia Rampungkan Latihan di Dekat Perbatasan Ukraina

Diberitakan sebelumnya, Rusia diwartakan menarik sebagian pasukannya dari perbatasan Ukriana setelah menggelar latihan sebulan penuh.

Newsweek melaporkan, Sabtu (25/12/2021), sekitar 10.000 pasukan Rusia ditarik mundur dari sejumlah wilayah di dekat Ukraina.

Area tersebut termasuk Crimea, yang sudah dianeksasi Rusia pada 2014, serta wilayah selatan seperti Rostov dan Kuban.

Para pasukan tersebut dilaporkan sudah kembali ke pangkalan permanen mereka.

Baca juga: Sumber Pemerintah Bocorkan Pertemuan Perwakilan Jerman dan Rusia, Bahas Ukraina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Lokasi Jatuhnya Helikopter Presiden Iran Ditemukan, Kondisi Heli Tidak Baik

Lokasi Jatuhnya Helikopter Presiden Iran Ditemukan, Kondisi Heli Tidak Baik

Global
Presiden Iran Ebrahim Raisi Dilaporkan Tewas dalam Kecelakaan Helikopter

Presiden Iran Ebrahim Raisi Dilaporkan Tewas dalam Kecelakaan Helikopter

Global
Prihatin Kecelakaan Helikopter Presiden Iran, China Siap Beri Dukungan dan Bantuan

Prihatin Kecelakaan Helikopter Presiden Iran, China Siap Beri Dukungan dan Bantuan

Global
Hubungan Israel-Mesir Memburuk Setelah Israel Duduki Perbatasan Rafah

Hubungan Israel-Mesir Memburuk Setelah Israel Duduki Perbatasan Rafah

Internasional
Raja Salman Infeksi Paru-paru, Sempat Nyeri Sendi dan Suhu Tinggi

Raja Salman Infeksi Paru-paru, Sempat Nyeri Sendi dan Suhu Tinggi

Global
Presiden Iran Ebrahim Raisi Belum Ditemukan Usai Helikopternya Jatuh

Presiden Iran Ebrahim Raisi Belum Ditemukan Usai Helikopternya Jatuh

Global
Rangkuman Hari Ke-816 Serangan Rusia ke Ukraina: Adu Tembak Drone | Kilang Krasnodar Setop Operasi

Rangkuman Hari Ke-816 Serangan Rusia ke Ukraina: Adu Tembak Drone | Kilang Krasnodar Setop Operasi

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Adu Jotos di Parlemen Taiwan | Robot Anjing Perang China

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Adu Jotos di Parlemen Taiwan | Robot Anjing Perang China

Global
Penasihat AS Bertemu PM Israel Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Penasihat AS Bertemu PM Israel Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Ukraina Klaim 492.290 Tentara Rusia Tewas sejak Perang 2022

Ukraina Klaim 492.290 Tentara Rusia Tewas sejak Perang 2022

Global
Helikopter Kepresidenan Iran Kecelakaan, Belum Diketahui Raisi Ada di Dalam

Helikopter Kepresidenan Iran Kecelakaan, Belum Diketahui Raisi Ada di Dalam

Global
UPDATE Perang Ukraina Terkini, Serangan Rusia Tewaskan 4 Orang di Kharkiv

UPDATE Perang Ukraina Terkini, Serangan Rusia Tewaskan 4 Orang di Kharkiv

Global
Kilang Minyak Krasnodar di Rusia Setop Beroperasi Usai Diserang Ukraina

Kilang Minyak Krasnodar di Rusia Setop Beroperasi Usai Diserang Ukraina

Global
Ukraina-Rusia Saling Bertukar Serangan Drone, Korban Berjatuhan

Ukraina-Rusia Saling Bertukar Serangan Drone, Korban Berjatuhan

Global
Profilnya Misterius, Wali Kota Bamban di Filipina Diduga Mata-mata China

Profilnya Misterius, Wali Kota Bamban di Filipina Diduga Mata-mata China

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com