Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10.000 Tentara Rusia Rampungkan Latihan di Dekat Perbatasan Ukraina

Kompas.com - 26/12/2021, 15:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP,Reuters

MOSKWA, KOMPAS.com – Rusia mengumumkan bahwa lebih dari 10.000 tentaranya menyelesaikan latihan selama sebulan di dekat Ukraina.

Kementerian Pertahanan Rusia, melaporkan, latihan militer tersebut digelar di sejumlah wilayah selatan termasuk Rostov, Krasnodar, dan Crimea.

Melansir AFP, Minggu (26/12/2021), latihan juga digelar di Stavropol, Astrakhan, Kaukasus Utara, dan bahkan di Armenia.

Baca juga: Pasukan Terjun Payung Rusia Akan Berlatih Dekat Ukraina, Simulasikan Merebut Daerah

Kementerian Pertahanan Rusia menuturkan, kini pasukan tersebut kembali ke pangkalan masing-masing dan unit siaga akan disiapkan untuk liburan Tahun Baru.

Di sisi lain, negara-negara Barat menuduh Rusia mengumpulkan lebih dari 100.000 tentaranya di dekat Ukraina yang kemungkinan dikerahkan untuk melancarkan invasi.

Menurut perkiraan Ukraina, jumlah tentara Rusia di sepanjang perbatasannya meningkat dari 93.000 personel pada Oktober menjadi 104.000 untuk sekarang.

Rusia menyatakan, pihaknya sah-sah saja mengirim pasukannya di wilayahnya sesuai keinginannya. Moskwa juga menyangkal akan menyerang Ukraina.

Baca juga: Dubes Rusia: Moskwa Tak Akan Menginvasi Ukraina

Rusia bahkan menuntut jaminan keamanan dari NATO dan melarang aliansi tersebut menerima anggota baru.

Moskwa juga melarang AS untuk mendirikan pangkalan barunya di beberapa negara pecahan Uni Soviet.

Sementara itu, perwakilan dari Jerman dan Rusia akan bertemu pada bulan depan untuk meredakan situasi yang memanas di Ukraina.

Penasihat kebijakan luar negeri Kanselir Jerman Olaf Scholz, Jens Ploetner, dan negosiator Rusia untuk Ukraina, Dmitry Kozak, disebutkan bakal bertemu.

Baca juga: Putin: Konflik Ukraina dengan Separatis Pro-Rusia seperti Genosida

Kabar tersebut disampaikan seorang sumber dari Pemerintah Jerman pada Sabtu (25/12/2021) sebagaimana dilansir Reuters.

Pemerintah Jerman belum memberikan komentar resmi mengenai kabar tersebut. Sementara itu, juru bicara Kozak menolak memberikan komentar.

Ukraina sendiri masih memerangi kelompok separatis pro-Rusia yang melancarkan pemberontakan sejak Moskwa mencaplok Crimea pada 2014.

Konflik di timur Ukraina tersebut yang hingga kini masih berlangsung telah merenggut lebih dari 13.000 nyawa.

Barat telah lama menuduh Kremlin memberikan dukungan militer langsung kepada kelompok separatis pro-Rusia. Moskwa membantah tuduhan tersebut.

Baca juga: Jika Ukraina Diserang Rusia, Sangat Tak Mungkin Inggris Kirim Pasukan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com