Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muncul Grafiti Menghina Kim Jong Un, Ribuan Warga Korut Diminta Serahkan Tulisan Tangan

Kompas.com - 05/01/2022, 17:28 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Daily Mail

PYONGYANG, KOMPAS.com - Pejabat Korea Utara menuntut ribuan warga Pyongyang menyerahkan sampel tulisan tangan setelah muncul grafiti yang menghina Kim Jong Un.

Pesan tulisan itu muncul di dinding sebuah gedung apartemen di distrik Pyongchon pada 22 Desember.

Baca juga: Korea Utara Tembakkan Proyektil Diduga Rudal Balistik ke Laut Timur Semenanjung

Menurut situs berita Daily NK isi tulisannya berbunyi, “Kim Jong Un, sialan. Orang-orang mati kelaparan karena Anda”.

Guratan ofensif itu muncul di tengah kelaparan parah yang diperparah oleh banjir baru-baru ini, dan penutupan perbatasan utara dengan China karena pandemi Covid-19.

Daily Mail pada Selasa (4/1/2022) melaporkan bahwa grafiti itu muncul saat pertemuan tingkat tinggi Partai Buruh Korea yang berkuasa sedang berlangsung di ibu kota.

Pejabat setempat kemudian segera membersihkan grafiti menghina Kim Jong Un tersebut dari dinding oleh, dan polisi langsung bekerja melacak pelaku.

Petugas telah pergi dari pintu ke pintu ke rumah dan bisnis terdekat untuk meminta sampel tulisan tangan. Penduduk setempat juga diinterogasi soal pergerakan mereka pada hari pesan itu muncul.

Insiden yang menghebohkan itu dilaporkan ke situs berita Daily NK yang berbasis di Seoul oleh jaringan 'wartawan warga', yang menyamar di Korea Utara dan China, dari mana mereka memperoleh informasi tentang negara-negara yang tertutup.

Baca juga: Presiden Korea Selatan Janji Kejar Deklarasi Damai dengan Korea Utara Sampai Akhir

Polisi Korea Utara kemungkinan akan menggunakan ribuan kamera CCTV yang dipasang Kim Jong Un di seluruh kota, situs tersebut melaporkan.

Kritik terhadap Kim Jong Un atau rezimnya dilarang keras. Mereka yang menentang tiraninya kemungkinan akan menghadapi hukuman panjang di kamp kerja paksa yang terkenal kejam.

Dalam kasus yang serius, pemberontak bahkan dapat dihukum mati.

Protes terhadap Kim sangat jarang dan hampir tidak pernah terdengar, terutama di ibu kota Pyongyang di mana hanya elite yang diizinkan untuk tinggal.

Contoh terakhir yang tercatat adalah pada Maret 2018. Saat itu seorang kolonel dieksekusi di depan umum setelah menulis slogan di Rumah Kebudayaan 24 April di Pyongyang.

24 April adalah Hari Matahari, hari ulang tahun kakek Kim, Kim Il-sung, pendiri Korea Utara.

Namun, kekurangan makanan telah menjadi sangat parah di Korea Utara, sehingga menyebabkan kesengsaraan bagi penduduk ibu kota.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Global
Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Global
Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Internasional
Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Global
Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Global
Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Internasional
Terjadi Lagi, Perundingan Gencatan Senjata Gaza Berakhir Tanpa Kesepakatan

Terjadi Lagi, Perundingan Gencatan Senjata Gaza Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com