Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muncul Grafiti Menghina Kim Jong Un, Ribuan Warga Korut Diminta Serahkan Tulisan Tangan

Kompas.com - 05/01/2022, 17:28 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Daily Mail

Bahkan Kim tampil lebih langsing dalam foto-foto terbarunya, meski banyak yang berspekulasi bahwa ini adalah akibat dari masalah kesehatannya.

Baca juga: Orang Asing yang Masuk Korea Utara Saat Tahun Baru 2022 Diduga Pembelot yang Kembali

Toshimitsu Shigemura, seorang profesor di Universitas Waseda Tokyo dan penulis sejumlah buku tentang dinasti Kim, mengatakan kepada The Telegraph bahwa “Kemunculan pesan seperti itu di dinding di Pyongyang akan mengejutkan pihak berwenang dan untuk orang biasa.”

Menurutnya, masyarakat Korea Utara menjadi loyal karena kehidupan mereka “dicitrakan” lebih baik daripada di tempat lain, sehingga pihak berwenang khawatir jika para elite tidak bahagia.

“Saya pikir banyak orang yang melihat grafiti akan setuju dengan itu (isi pesan), tetapi mereka akan terlalu takut untuk mengatakannya dengan lantang,” ujarnya.

Sejak tahun lalu, telah dilaporkan bahwa warga miskin dari negara yang kekurangan pangan itu sampai terpaksa menculik anak-anak orang kaya. Sementara rezim telah merekomendasikan orang makan daging angsa hitam 'lezat', sebagai alternatif makanan.

Pada September, empat penculikan anak dilaporkan di tengah kekurangan makanan, obat-obatan, bahan bakar dan kebutuhan pokok lainnya.

Baca juga: Korea Utara 2022, Kim Jong Un Bicara Soal Makanan Bukan Nuklir

Krisis Korea Utara terjadi sejak menutup perbatasannya dengan China pada Januari 2020 karena pandemi. Korea Utara sangat bergantung pada tetangga komunisnya karena sanksi yang membuatnya tidak dapat berdagang secara terbuka dengan negara lain.

Organisasi Pangan dan Pertanian PBB memperkirakan bahwa Korea Utara kekurangan 860.000 ton produksi tahun ini, setara dengan sekitar 2,3 bulan makanan untuk negara berpenduduk 26 juta orang itu.

Meskipun negara itu tidak memiliki kasus Covid-19 yang tercatat secara resmi, para ahli percaya hal itu tidak mungkin. Pasalnya, ada penyelundupan di perbatasan China yang keropos dan Kim bahkan mengisyaratkan bahwa negaranya menderita infeksi.

Pada Juni, Kim Jong Un memecat pejabat senior atas apa yang dia sebut penyimpangan 'penting' yang telah menyebabkan 'krisis besar dengan konsekuensi serius.'

Diktator Korea Utara memanggil Politbiro negara itu dan mencaci maki para pejabat tinggi Komunis, diyakini karena pertahanan Covid negara itu telah dilanggar.

Kantor Berita Pusat Korea resmi tidak merinci pelanggaran apa yang dimaksud Kim, dan tidak diketahui berapa banyak pejabat senior yang dipecat atau apa yang terjadi pada mereka.

Baca juga: Korea Utara Diduga Tutupi Jumlah Eksekusi Publik di Era Kim Jong Un

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com