Bahkan Kim tampil lebih langsing dalam foto-foto terbarunya, meski banyak yang berspekulasi bahwa ini adalah akibat dari masalah kesehatannya.
Baca juga: Orang Asing yang Masuk Korea Utara Saat Tahun Baru 2022 Diduga Pembelot yang Kembali
Toshimitsu Shigemura, seorang profesor di Universitas Waseda Tokyo dan penulis sejumlah buku tentang dinasti Kim, mengatakan kepada The Telegraph bahwa “Kemunculan pesan seperti itu di dinding di Pyongyang akan mengejutkan pihak berwenang dan untuk orang biasa.”
Menurutnya, masyarakat Korea Utara menjadi loyal karena kehidupan mereka “dicitrakan” lebih baik daripada di tempat lain, sehingga pihak berwenang khawatir jika para elite tidak bahagia.
“Saya pikir banyak orang yang melihat grafiti akan setuju dengan itu (isi pesan), tetapi mereka akan terlalu takut untuk mengatakannya dengan lantang,” ujarnya.
Sejak tahun lalu, telah dilaporkan bahwa warga miskin dari negara yang kekurangan pangan itu sampai terpaksa menculik anak-anak orang kaya. Sementara rezim telah merekomendasikan orang makan daging angsa hitam 'lezat', sebagai alternatif makanan.
Pada September, empat penculikan anak dilaporkan di tengah kekurangan makanan, obat-obatan, bahan bakar dan kebutuhan pokok lainnya.
Baca juga: Korea Utara 2022, Kim Jong Un Bicara Soal Makanan Bukan Nuklir
Krisis Korea Utara terjadi sejak menutup perbatasannya dengan China pada Januari 2020 karena pandemi. Korea Utara sangat bergantung pada tetangga komunisnya karena sanksi yang membuatnya tidak dapat berdagang secara terbuka dengan negara lain.
Organisasi Pangan dan Pertanian PBB memperkirakan bahwa Korea Utara kekurangan 860.000 ton produksi tahun ini, setara dengan sekitar 2,3 bulan makanan untuk negara berpenduduk 26 juta orang itu.
Meskipun negara itu tidak memiliki kasus Covid-19 yang tercatat secara resmi, para ahli percaya hal itu tidak mungkin. Pasalnya, ada penyelundupan di perbatasan China yang keropos dan Kim bahkan mengisyaratkan bahwa negaranya menderita infeksi.
Pada Juni, Kim Jong Un memecat pejabat senior atas apa yang dia sebut penyimpangan 'penting' yang telah menyebabkan 'krisis besar dengan konsekuensi serius.'
Diktator Korea Utara memanggil Politbiro negara itu dan mencaci maki para pejabat tinggi Komunis, diyakini karena pertahanan Covid negara itu telah dilanggar.
Kantor Berita Pusat Korea resmi tidak merinci pelanggaran apa yang dimaksud Kim, dan tidak diketahui berapa banyak pejabat senior yang dipecat atau apa yang terjadi pada mereka.
Baca juga: Korea Utara Diduga Tutupi Jumlah Eksekusi Publik di Era Kim Jong Un
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.