Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Varian IHU dari Virus Covid-19 Ditemukan di Perancis, Apa yang Diketahui Sejauh Ini?

Kompas.com - 05/01/2022, 13:53 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Newsweek

PARIS, KOMPAS.com - Varian baru virus corona teridentifikasi di Perancis, dan diberi nama B.1.640.2 atau varian IHU. Tetapi rendahnya jumlah kasus yang diketahui membuat para ahli menilai terlalu dini untuk mengatakan terlalu banyak varian Covid-19 satu ini.

Varian tersebut diuraikan dalam sebuah penelitian yang dirilis 29 Desember. Dua belas kasus diidentifikasi di tenggara Perancis akhir tahun lalu, setelah temuan awal dari satu pasien yang baru kembali dari Kamerun.

Baca juga: Khawatir Dampak Varian Omicron, India Perluas Vaksinasi Covid-19 untuk Remaja 15-18 Tahun

Pasien itu, seorang pria, mengalami gejala ringan sehari sebelum diagnosisnya pada pertengahan November 2021.

Pengujian menunjukkan kombinasi "atipikal" dari mutasi genom lonjakan, yang tidak sesuai dengan pola yang terlihat pada varian Delta saat itu.

Pengurutan genom dilakukan di institut rumah sakit universitas Mediterranee Infection, dan mengungkapkan beberapa mutasi yang serupa dengan yang terlihat pada varian lain termasuk Omicron.

Analisis varian mengungkapkan 46 mutasi bersama dengan 37 penghapusan pada genomnya.

Laporan yang menjelaskan varian belum ditinjau oleh rekan medis, artinya belum dievaluasi secara ketat oleh ilmuwan lain, jadi temuan harus dilihat dengan hati-hati, menurut rilis di repositori pra-cetak medRxiv.

Baca juga: Vaksin Covid-19 Dosis Ketiga 88 Persen Efektif Mencegah Penyakit Akibat Varian Omicron

Perlu juga dicatat bahwa variannya tidak terlalu baru.

Pengurutan genom pertama diunggah ke database pengurutan Covid GISAID pada 4 November, hampir tiga minggu sebelum Omicron pertama diunggah, menurut Tom Peacock, seorang ahli virus di Imperial College London dalam cuitannya di Twitter pada Senin (3/1/2022).

Selain itu, baru pada awal Desember proposal dibuat untuk memisahkan B.1.640.2 dari garis keturunan induknya yang lebih tua B.1.640 karena munculnya mutasi baru.

B.1.640 sendiri diidentifikasi pada September dan ditempatkan di bawah pengawasan oleh Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC), tetapi statusnya belum ditingkatkan ke tingkat yang lebih mengkhawatirkan.

Melansir Newsweek pada Selasa (4/1/2022), setidaknya satu laporan berita tentang varian ini mengeklaim itu lebih menular daripada Omicron, tetapi tidak jelas apakah ini benar-benar terjadi.

Baca juga: Afrika Selatan Longgarkan Pembatasan Covid-19, Puncak Gelombang Varian Omicron Teratasi

Studi 29 Desember menyatakan bahwa belum mungkin untuk mengatakan banyak tentang seberapa cepat B.1.640.2 menyebar atau jenis penyakit apa yang mungkin ditimbulkannya.

"Terlalu dini untuk berspekulasi tentang fitur virologi, epidemiologi, atau klinis dari varian IHU ini berdasarkan 12 kasus ini," terang studi tersebut.

Sejumlah ilmuwan telah menepis kekhawatiran tentang B.1.640.2, yang juga dijuluki varian "IHU" dalam studi 29 Desember, pada tahap ini.

Peacock menggambarkan varian itu sebagai "jelas bukan yang perlu dikhawatirkan terlalu banyak saat ini."

Dia mencatat jumlah pengurutan yang diidentifikasi relatif rendah, sekitar 20 pada Senin (3/1/2022), dibandingkan dengan Omicron.

Sementara itu, Francois Balloux, direktur institut genetika di University College London, berkicau pada hari yang sama bahwa B.1.640.2 "belum mengirim ratusan orang (ke) ICU di Perancis" dan menyarankan orang untuk "bersantai untuk saat ini."

Sebaliknya, Omicron terus mendorong lonjakan kasus virus corona di AS. Data Universitas Johns Hopkins menunjukkan negara itu melaporkan rekor global dengan lebih dari satu juta kasus baru dalam satu hari pada Senin (3/1/2022) .

Baca juga: 5 Kabar Baik tentang Varian Omicron

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com