Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri Rumah Ratu Elizabeth II Dilahirkan, Benarkah Jadi Restoran China atau Dibom?

Kompas.com - 03/01/2022, 16:02 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

LONDON, KOMPAS.com - Di mana sebenarnya lokasi rumah tempat Ratu Elizabeth dilahirkan? Apakah selama ini para pelancong mendapatkan rumah yang salah? Dan, apakah klaim bahwa rumah itu hancur karena serangan bom udara, benar adanya?

Ratu Elizabeth II lahir pada 21 April 1926 di Jalan Bruton No 17, Mayfair, London. Ia dilahirkan bukan di Istana atau rumah mewah atau bahkan di rumah sakit, tapi di sebuah rumah sederhana di tengah jalanan London yang sibuk.

Orang tuanya pindah ke rumah milik kakek-nenek yang merupakan bangsawan dari Skotlandia dan kerajaan Inggris, hanya beberapa minggu sebelum lahir.

Baca juga: Natal Pertama Tanpa Suami, Ratu Elizabeth Mengaku Rindu Tawa Mendiang Pangeran Philip

"Ini pengingat bagaimana keluarga kerajaan tidak mewah, pada masa itu. Uang adalah masalah," kata sejarawan kerajaan, Robert Lacey.

Elizabeth Alexandra Mary tidak dilahirkan untuk menjadi Ratu pada saat itu, sebagai putri dari putra bungsu raja, dia tidak diperkirakan untuk memperoleh takhta kerajaan.

Apakah tempat lahirnya "dibom"?

Bangunan rumah pertama Ratu sudah tidak ada lagi - dan terdapat klaim terus muncul di internet bahwa rumah itu sudah hancur lantaran serangan udara selama Perang Dunia II.

"Rumah tersebut hancur karena serangan bom dan kemudian diratakan," kata Wikipedia, salah satu contoh dari banyak klaim serupa.

Akan tetapi setumpuk dokumen di Perpustakaan British dan arsip lainnya menunjukkan bahwa pada abad ke-18, rumah tersebut sudah tidak ada bahkan sebelum perang dimulai.

Rumah tersebut merupakan properti milik pengembang - lebih menyedihkan dari dugaan karena serangan udara - itulah yang menyebabkan keruntuhan rumah pertama sang Ratu.

Sebuah pintu masuk modern di Bruton Street, dekat dengan rumah pertama Ratu.BBC INDONESIA Sebuah pintu masuk modern di Bruton Street, dekat dengan rumah pertama Ratu.
Pada 1937, seorang pria dengan topi tinggi dan mantel panjang secara resmi menggusur rumah No 17 di Jalan Bruton dan banyak bangunan di deretannya sampai ke tikungan Berkeley Square.

Saat itu ada rencana membangun sebuah hotel untuk perusahaan transportasi, Canadian Pacific Railway, akan tetapi kawasan tersebut digusur untuk pusat perkantoran besar dan kompleks ritel.

Ini merupakan masa-masa tak ada rasa kepedulian terhadap warisan budaya. Tanpa rasa penyesalan, geng penggusur meratakan bangunan yang digambarkan dalam satu laporan pada saat itu sebagai "20 rumah paling bersejarah di London".

Baca juga: Biografi Ratu Elizabeth II, Ratu Kerajaan Inggris dan Persemakmuran

Sebuah gambar pedih yang dibuat oleh seniman masa perang, Sir Muirhead Bone merekam para pekerja merobohkan bagian depan bangunan tua yang elegan.

Kalau masih ada keraguan mengenai sejarah ini, maka sebuah catatan surveyor pada Mei 1939 dari London Metropolitan Archive menutup hal itu.

Catatan ini mengkonfrimasi bahwa rumah No 17 Jalan Bruton telah dihancurkan dan "situsnya berada di atas bangunan kawasan Barkeley Square House".

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com