Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panduan Baru CDC Pangkas Waktu Isolasi Covid-19 Hadapi Pro-Kontra

Kompas.com - 30/12/2021, 08:49 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber CNN

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS mengumumkan pada Senin (27/12/2021) bahwa waktu isolasi untuk orang tanpa gejala yang terinfeksi Covid-19 akan dipotong, dari 10 hari menjadi lima hari saja.

Anthony Fauci, penasihat medis utama presiden, mengatakan kepada CNN alasan perubahan itu.

Menurutnya, aturan ini bisa membuat orang kembali bekerja lebih cepat.

Baca juga: Mitos dan Fakta tentang Vaksin Covid-19 untuk Anak Menurut CDC

Dengan kasus yang diperkirakan akan melonjak, Fauci berkata, "Salah satu hal yang ingin kami waspadai adalah kami tidak memiliki begitu banyak orang."

“Jika Anda tidak menunjukkan gejala dan Anda terinfeksi, kami ingin membuat orang kembali bekerja, terutama mereka yang memiliki pekerjaan penting,” kata Fauci.

“Mereka dapat kembali ke tempat kerja, melakukan hal-hal yang penting agar masyarakat tetap berjalan dengan lancar.”

CDC mengatakan perubahan itu didorong oleh sains yang menunjukkan bahwa sebagian besar penularan virus terjadi di awal perjalanan penyakit.

Umumnya dalam dua hari pertama sebelum timbulnya gejala dan dua hingga tiga hari setelahnya.

Baca juga: Daftar Negara Berisiko Tinggi Sebarkan Covid-19 Menurut CDC

Sebelumnya, CEO Delta Air Lines Ed Bastian menulis kepada agensi, meminta isolasi dikurangi menjadi lima hari.

Alasannya, lebih dari 90 persen tenaga kerja maskapai divaksinasi sepenuhnya.

Pekerja maskapai juga memakai masker di bandara dan di pesawat.

“Dengan penyebaran varian Omicron yang cepat, isolasi 10 hari bagi mereka yang divaksinasi lengkap dapat berdampak signifikan pada tenaga kerja dan operasi kami," ujarnya.

"Mirip dengan tenaga kesehatan, polisi, pemadam kebakaran, dan transportasi umum, lonjakan Omicron dapat memperburuk kekurangan dan menciptakan gangguan yang signifikan, ”tulis Bastian.

Baca juga: CDC Sebut RI Berisiko Rendah Covid-19, Kemenkes: Kabar Baik bagi Kita

Tetapi perubahan CDC juga mendapat penolakan yang signifikan dari perwakilan karyawan.

CDC disebut terlalu fokus pada perusahaan, bukan pada pekerja.

Serikat pramugari memanggil CDC atas pedoman yang direvisi. Bisnis disebut tidak boleh menekan pekerja untuk kembali bekerja sebelum merasa lebih sehat.

Kalau dilanggar, hal itu dapat menciptakan gangguan yang lebih besar dibanding hanya kekurangan staf.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com