Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Klaster Pertama Varian Omicron Muncul dari “Superspreader Event”, Thailand Peringatkan Lonjakan Kasus

Kompas.com - 29/12/2021, 18:30 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

BANGKOK, KOMPAS.com - Otoritas kesehatan Thailand memperingatkan pada Rabu (29 Desember) bahwa penduduk harus bersiap untuk kemungkinan lonjakan kasus Covid-19, setelah mengklasifikasikan klaster pertama varian Omicron Thailand dalam “superspreader event”.

Kluster pertama varian Omicron yang diidentifikasi di provinsi timur laut Kalasin pada Malam Natal telah dikaitkan dengan pasangan yang telah melakukan perjalanan dari Belgia. Mereka juga telah mengunjungi bar, konser, dan pasar.

Baca juga: Pengawas Obat AS: Rapid Antigen Kurang Efektif Deteksi Omicron

Kluster berikutnya telah menginfeksi ratusan, dengan kasus menyebar ke 11 provinsi lain, kata pejabat kesehatan senior Opas Karnkawinpong melansir The Straits Times.

Salah satu bar yang terhubung ke pertama varian Omicron Thailand ini menurutnya dalam kondisi sangat penih dan tidak memiliki ventilasi yang baik.

"Selama Tahun Baru, jika Anda mengunjungi tempat mana pun dan tidak terlihat aman, jangan pergi," kata Opas dalam pengarahan singkat.

Hingga saat ini, Thailand telah melaporkan 740 kasus varian Omicron yang sangat menular, termasuk 251 pada orang yang telah melakukan kontak dengan pendatang asing, kata Opas.

Setelah infeksi virus corona memuncak pada Agustus di atas 20.000, jumlah kasus harian turun menjadi sekitar 2.500 dalam seminggu terakhir.

Tetapi skenario perencanaan Kementerian Kesehatan Thailand menunjukkan bahwa pada Maret tahun depan, infeksi harian dapat mencapai 30.000, dengan lebih dari 160 kematian.

Baca juga: Tertekan Omicron, Perancis Injak Rem, Perketat Pembatasan Covid-19 Mulai Awal Tahun

Kondisi itu bisa benar-benar terjadi apa bila tidak ada langkah-langkah yang lebih cepat seperti vaksinasi dan pengujian, serta jarak sosial yang lebih besar diterapkan di “Negeri Gajah Putih”.

Jika pembatasan diperketat, kasus harian diproyeksi bisa mencapai 14.000 pada Februari mendatang, dengan kurang dari 60 kematian setiap hari, menurut skenario tersebut.

Dalam dua minggu pertama Januari, pegawai pemerintah telah disarankan agar dapat bekerja dari rumah, menurut Juru bicara satuan tugas virus corona Taweesin Wisanuyothin pada pengarahan terpisah.

Dia pun mendesak agar sektor swasta mengikutinya pembatasan Covid-19 tersebut.

Setelah mendeteksi infeksi Omicron lokal pertama minggu lalu, otoritas Thailand memberlakukan kembali karantina wajib bagi pendatang asing.

Thailand juga menangguhkan program "Test & Go", yang memungkinkan pelancong yang divaksinasi menghindari karantina.

Baca juga: Tembus 600 Kasus, Pasien Omicron di Singapura Belum Ada yang Parah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Global
China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

Global
Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Global
Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Global
Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Global
Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Global
China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

Global
Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Global
Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com