Ia membawakan lagu yang dinyanyikannya ketika kecil berjudul Pada Tengah Malam Terdengar Pujian dengan alunan gamelan.
"Saya setuju berpartisipasi karena saya adalah migran. Saya tahu rasanya kesepian, dan merasa kalau saya tidak terwakili selama bertahun-tahun," katanya.
Baca juga: Tsunami Boxing Day: Sehari Pasca-Natal, Tsunami Terbesar itu Menerjang
Hingga saat ini, album tersebut sudah terjual 800 CD yang sebagian keuntungannya akan disumbangkan ke program khusus perempuan yang dilakukan sebuah organisasi Aborigin, serta organisasi yang membantu penampungan pencari suaka dan pengungsi.
Sisa keuntungan akan digunakan untuk memproduksi album lain di tahun depan.
Awalnya, lagu-lagu dalam album tersebut akan ditampilkan secara langsung di Pitt Street Mall, pusat kota Sydney, tapi Kevin mengatakan acara tersebut terpaksa dibatalkan karena bertambahnya jumlah kasus Covid-19.
Baca juga: Natal Pertama Tanpa Suami, Ratu Elizabeth Mengaku Rindu Tawa Mendiang Pangeran Philip
Jinky tiba di Australia lewat program migran berketerampilan di tahun 1999.
Ia ingat saat merasa kesepian di tengah Natal dan pernah merayakan Natal di pub, bukannya di gereja.
Sudah puluhan tahun Jinky merayakan Natal di Australia, namun ia tak akan pernah lupa suasana perayaan di Filipina.
"Ibu saya suka sekali menghadiri misa, bahkan saat kami sudah sangat ngantuk, kami tetap datang," ujar Jinky yang berusia 47 tahun.
Ia sendiri yang memilih lagu dan menerjemahkannya sendiri karena sangat merasakan maknanya.
Lagu tersebut menggambarkan kecemasan dan kebahagiaan yang dirasakan Bunda Maria saat mengetahui bahwa bayi yang dikandungnya akan menjadi "juru selamat", ujarnya.
"Serupa dengan saya, saya adalah ibu dari dua orang anak yang sempat kehilangan dua anak juga."
"Jadi saya tahu perasaannya, kegembiraannya, tapi di saat yang sama kecemasan karena saya melahirkan dua anak saya di usia yang sangat tua, 37 dan 44 tahun."
Kiarateulia Lattimore, yang akan melahirkan anak pertamanya tahun depan, menyadari pentingnya memahami banyak bahasa dan terhubung dengan kebudayaan asli.