Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahasa Indonesia dan Musik Gamelan Masuk Album Natal di Australia

Kompas.com - 27/12/2021, 21:05 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

Kiara punya darah keturunan Samoa dan dibesarkan di keluarga yang berbicara dalam bahasa Spanyol dan Yunani.

Keputusannya untuk membawakan lagu Le Po Paia dalam bahasa Samoa, atau O Holy Night mendorongnya untuk mendalami bahasa tersebut.

"Saya senang karena bisa mencoba dan menyempurnakan pengucapan beberapa kata, terutama yang berkaitan dengan nyanyian Natal," ujarnya.

"Banyak kata yang tidak biasanya digunakan sehari-hari."

Setiap Natal, Kiara sering mengunjungi rumah kakek dan neneknya di Samoa sebelum pindah ke Australia pertengahan tahun 2000.

Namun, kedekatan dengan tradisi Samoanya tetap dibawa ke Australia, termasuk saat menyajikan makanan yang menggunakan kentang bakar dan sup kacang.

"Kami selalu berkumpul untuk berdoa, dengan tujuan agar anak-anak yang tidak tumbuh dengan kebudayaan Samoa, tetap bisa berdoa dalam bahasa Samoa," katanya, yang juga seorang guru di Wollongong, New South Wales.

Baca juga: Saat Nazi Mencoba Mengubah Tradisi Natal Lewat Propaganda

Natal di Australia lebih "komersial"?

Peter mengatakan saat ia melihat hiasan Natal di jalanan pusat kota atau di mal, perayaan Natal di Australia memang "lebih meriah di Indonesia".

"Lebih banyak tukar kado dengan teman-teman, keluarga, dan lainnya," ujarnya.

Jinky Marsh (kedua dari kiri) bersama suami dan kedua anaknya.
DOK JINKY MARSH via ABC INDONESIA Jinky Marsh (kedua dari kiri) bersama suami dan kedua anaknya.
Tapi, ia merasa hal ini malah "memudarkan" makna Natal, yang menurutnya adalah tentang kelahiran Yesus, meski ia juga tetap senang melihat Natal bisa dirayakan oleh semua orang.

Sementara Jinky merasa Natal di Australia "menjadi lebih komersial", sehingga menekankan pentingnya menjelaskan makna Natal yang sebenarnya kepada orang-orang di Australia.

Kiara, yang mengaku sangat taat menjalankan tradisi Adven sesuai kepercayaan Katoliknya, menghargai mereka yang merayakan Natal dengan cara berbeda.

"Jika mereka yang bukan Kristen merayakan Natal untuk berkumpul dengan keluarga, saya mendukungnya," ujarnya.

"Jadi, jika Natal menjadi kesempatan untuk beristirahat dan kembali menjalin silaturahmi ... saya berharap kita semua menikmatinya."

Artikel ini diproduksi ABC Indonesia dari laporannya dalam bahasa Inggris.

Baca juga: Penembak Jitu Tembak Beberapa Pejabat FIlipina di Pesta Natal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com