Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taliban: Pemerintahan Afghanistan yang Lemah Tak Akan Menguntungkan Siapa Pun

Kompas.com - 14/12/2021, 18:32 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Al Jazeera

Tidak menargetkan lawan

Muttaqi juga melanjutkan dengan mengatakan bahwa Taliban tidak menargetkan lawan-lawannya, melainkan mengumumkan amnesti umum dan memberikan perlindungan.

Para pemimpin pemerintahan sebelumnya hidup tanpa ancaman di Kabul, katanya, meskipun mereka mayoritas telah melarikan diri.

Bulan lalu, kelompok internasional Human Rights Watch menerbitkan sebuah laporan yang mengatakan bahwa Taliban membunuh atau menghilangkan secara paksa lebih dari 100 mantan polisi dan pejabat intelijen di empat provinsi.

Namun, belum ada laporan tentang retribusi besar-besaran.

Baca juga: Anggota Taliban Bunuh 100 Mantan Pasukan Keamanan Afghanistan

Muttaqi menuduh pemerintah Afghanistan sebelumnya, yang mengambil alih kekuasaan setelah koalisi pimpinan AS menggulingkan rezim Taliban pada 2001, melakukan serangan balas dendam yang meluas terhadap Taliban.

Menurutnya, ratusan orang hilang atau terbunuh, menyebabkan ribuan orang mengungsi ke pegunungan. Taliban sendiri digulingkan karena menyembunyikan Al-Qaeda dan Osama bin Laden yang mendalangi serangan 9/11 di AS.

Muttaqi bersikeras kemiskinan dan impian kehidupan yang lebih baik, bukan ketakutan, yang mendorong ribuan warga Afghanistan bergegas ke bandara Kabul pada pertengahan Agustus, dengan harapan bisa sampai ke AS.

Hantaman orang telah menghasilkan gambar mengerikan dari orang-orang yang berpegangan pada pesawat C-17 Amerika yang akan berangkat. Sementara yang lain jatuh ke tanah saat roda ditarik.

Taliban kata dia menyadari telah membuat kesalahan dalam bulan-bulan pertama berkuasa. Dan bahwa "kami akan bekerja untuk lebih banyak reformasi yang dapat menguntungkan bangsa". Dia tidak merinci kesalahan atau kemungkinan reformasi.

Baca juga: Dokter Muda Afghanistan Dibunuh Taliban karena Tak Berhenti di Pos Pemeriksaan

Melawan kelompok pemberontak lainnya

Sementara terkait janji memerangi “kelompok teroris”, Muttaqi menyangkal Taliban memberikan tempat berlindung yang aman kepada mereka di Afghanistan.

“Sayangnya, (selalu) ada tuduhan terhadap Imarah Islam Afghanistan, tetapi tidak ada bukti,” kata Muttaqi.

“Jika McKenzie punya bukti, dia harus memberikannya. Dengan percaya diri, saya dapat mengatakan bahwa ini adalah tuduhan yang tidak berdasar.”

Taliban menghadapi tantangan keamanan yang meningkat dari afiliasi ISIL, Negara Islam di Provinsi Khorasan, ISKP (ISIS-K), yang telah meningkatkan serangan terhadap patroli Taliban dan etnis minoritas.

Akan tetapi Muttaqi mengeklaim Taliban telah menang dalam beberapa pekan terakhir, dengan mengeklaim tidak ada serangan besar pada bulan lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

Global
Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Global
Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Global
Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Global
Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Global
Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Global
Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Global
Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Internasional
Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Internasional
China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

Global
Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Global
Wanita Ini Kencan 6 Kali Seminggu agar Tak Beli Bahan Makanan, Hemat Rp 250 Juta

Wanita Ini Kencan 6 Kali Seminggu agar Tak Beli Bahan Makanan, Hemat Rp 250 Juta

Global
Penikaman di China oleh Seorang Pria, 8 Orang Tewas

Penikaman di China oleh Seorang Pria, 8 Orang Tewas

Global
Imbas Perang di Gaza, Otoritas Palestina Berisiko Alami Keruntuhan Keuangan

Imbas Perang di Gaza, Otoritas Palestina Berisiko Alami Keruntuhan Keuangan

Global
Hari Ini, Mahkamah Internasional Bakal Putuskan Upaya Gencatan Senjata di Gaza

Hari Ini, Mahkamah Internasional Bakal Putuskan Upaya Gencatan Senjata di Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com