Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menengok Isi Lab Lancet Afrika Selatan, Tempat Ditemukannya Varian Omicron

Kompas.com - 10/12/2021, 17:33 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

JOHANNESBURG, KOMPAS.com - Akses ke laboratorium sangat terbatas, karena risiko infeksi yang tidak disengaja terlalu tinggi.

Di sini, para teknisi menganalisis 18.000 tes PCR sehari, mencari tanda-tanda virus corona.

Pekerjaan mereka sangat tepat, sehingga hanya segelintir sampel yang diperlukan tim saat menemukan Omicron, varian Covid-19 terbaru yang memicu kekhawatiran dunia.

Baca juga: Varian Omicron: 5 Hal yang Sudah dan Belum Diketahui

Dalam balutan jas lab putih dan topeng, Eftyxia Vardas mengawasi tim teknisi, ahli biokimia, dan rekan-rekan ahli virologi di Johannesburg, salah satu fasilitas terbesar yang dijalankan oleh perusahaan swasta Lancet Laboratories.

Sebagai ahli virologi klinis, ia telah menangani penyakit seperti tuberkulosis (TB) dan AIDS selama 20 tahun.

Kemudian, pada awal November, 22 hasil tes positif yang sebagian besar di sekitar ibu kota Pretoria, menarik perhatian timnya.

Tes PCR adalah yang paling umum digunakan untuk mendeteksi Covid-19 bekerja, dengan menyaring kode genetik untuk mencari tiga gen tertentu.

Namun, laboratorium itu menemukan bahwa salah satu gen tersebut yakni gen S telah menghilang secara drastis dari hasil tes positif.

"Kami menyadari ada sesuatu yang berbeda dalam tes PCR kami," katanya kepada AFP, seraya menggambarkan penjelasannya di buku catatan.

"Kami tidak sepenuhnya yakin apa itu, apakah itu varian yang sudah ada atau varian baru."

Baca juga: Kronologi Masuknya Varian Omicron di Malaysia, Lebih Dulu daripada Pengumuman WHO

Kerja seharian

Seorang petugas kesehatan menyiapkan tes Covid-19 drive-through di luar Lancet Laboratories, Johannesburg, Afrika Selatan, 18 Maret 2020.AFP PHOTO/MICHELE SPATARI Seorang petugas kesehatan menyiapkan tes Covid-19 drive-through di luar Lancet Laboratories, Johannesburg, Afrika Selatan, 18 Maret 2020.
Pada saat itu, empat varian Covid-19 telah ditemukan sebelumnya, dan semuanya menjadi sumber keprihatinan yang mendalam.

Varian Delta saat itu mendominasi sebagian besar kasus dunia, dan ada varian Alpha, Beta, serta Gamma.

Tim Vardas bekerja dengan sabar untuk memastikan mereka tidak membunyikan alarm palsu.

"Kami membutuhkan waktu sekitar satu minggu untuk mengumpulkan sampel dan kemudian seminggu lagi untuk melakukan pengurutan," katanya. "Lalu kami cukup yakin ada sesuatu yang terjadi."

Pengurutan adalah proses yang mahal biayanya dan melelahkan, tetapi memungkinkan para ilmuwan mengungkap genom virus.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

Global
Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Global
[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

Global
Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Global
Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Global
Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Global
Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Global
Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Global
Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Global
Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com