Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Israel Selesai Bangun “Tembok Besi” Penghalang di Perbatasan Gaza

Kompas.com - 08/12/2021, 15:14 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Al Jazeera

YERUSALEM, KOMPAS.com - Israel mengumumkan selesainya pembangunan tembok besi penghalang baru yang membentang hingga bawah tanah, dan dilengkapi dengan ratusan kamera, radar dan sensor lainnya di sisi Gaza.

Proyek ini merupakan tanggapan balasan, yang dikembangkan setelah Hamas menggunakan terowongan untuk mengusir pasukannya selama invasi 2014 ke wilayah Palestina yang terkepung.

Baca juga: Jarang Terjadi, Israel Serang Pelabuhan Utama Suriah dengan Rudal

Pada 2016, Israel mengumumkan proyek tersebut mencakup pagar di atas tanah, penghalang angkatan laut, sistem radar dan ruang komando dan kontrol.

“Penghalang itu, yang merupakan proyek inovatif dan berteknologi maju, menghalangi Hamas dari salah satu kemampuan yang coba dikembangkannya,” kata Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz, menurut sebuah pernyataan kementerian melansir Al Jazeera pada Selasa (7/12/2021).

"(Itu) menempatkan 'dinding besi', sensor dan beton di antara organisasi teror (Hamas) dan penduduk selatan Israel," katanya tentang proyek yang dibuat untuk memperkuat pagar sebelumnya.

Kementerian Pertahanan Israel mengatakan “dindin besi” penghalang itu membentang 65 km (40 mil) dan 140.000 ton besi dan baja digunakan dalam konstruksinya. Perlu waktu tiga setengah tahun untuk menyelesaikan proyek ini.

Dikatakan juga bahwa proyek "pagar pintar" ini memiliki tinggi lebih dari 6 meter (20 kaki), dan penghalang maritimnya mencakup sarana untuk mendeteksi penyusupan melalui laut dan sistem senjata yang dikendalikan dari jarak jauh.

Kementerian Pertahanan Israel tidak mengungkapkan kedalaman tembok bawah tanah.

Baca juga: Perbaikan Jalur Gaza: Qatar dan Mesir Setuju Pasok Bahan Bakar dan Bahan Bangunan

Gaza juga memiliki perbatasan sepanjang 14 km (8,7 mil) dengan Mesir, yang juga telah membatasi penyeberangan, dengan alasan masalah keamanan.

Sejak 2013, pasukan Mesir telah menghancurkan terowongan penyelundupan. Sementara Hamas, di pihaknya, telah meningkatkan patroli.

Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz, tengah, menghadiri upacara yang menandai selesainya peningkatan penghalang keamanan di sepanjang perbatasan Israel-Gaza, Selasa, 7 Desember 2021. AP PHOTO/TSAFRIR ABAYOV Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz, tengah, menghadiri upacara yang menandai selesainya peningkatan penghalang keamanan di sepanjang perbatasan Israel-Gaza, Selasa, 7 Desember 2021.

Iron Dome

Israel dan Hamas telah berperang empat kali, sejak kelompok itu menguasai pesisir Jalur Gaza pada 2007, dari pasukan yang setia kepada Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas.

Pada Mei, serangan 11 hari Israel di Jalur Gaza menewaskan lebih dari 260 warga Palestina, termasuk 66 anak-anak, dan melukai lebih dari 1.900 orang, menurut kementerian kesehatan di Gaza.

Setidaknya 12 orang, termasuk tiga pekerja asing dan dua anak-anak, tewas di Israel oleh roket yang ditembakkan oleh Hamas dan kelompok bersenjata lainnya dari Gaza selama periode yang sama.

Israel mengerahkan Iron Dome sebagai pencegat untuk melawan roket dan melakukan serangan udara ekstensif di Gaza. Sementara Hamas dan kelompok bersenjata lainnya menembakkan lebih dari 4.300 roket ke Israel.

Baca juga: Orang-orang di Jalur Gaza Hidup dengan 97 Persen Air yang Tercemar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com