Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konflik Gaza Picu Peningkatan Anti-Semitisme dan Insiden Kebencian di Inggris

Kompas.com - 05/08/2021, 16:10 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Guardian

LONDON, KOMPAS.com - Konflik Gaza yang pecah pada Mei lalu, menghasilkan rekor tertinggi insiden kebencian anti-Yahudi atau anti-Semitisme di Inggris.

Ini menurut sebuah badan amal yang memantau anti-Semitisme dan memberikan keamanan bagi kelompok-kelompok Yahudi Inggris.

Dilansir Guardian, Community Security Trust (CST) mencatat ada 1.308 insiden secara nasional antara Januari dan Juni 2021.

Insiden diklaim meningkat 49 persen pada periode yang sama tahun 2020, dan mencapai rekor tertinggi pada paruh pertama tahun ini.

Baca juga: Menlu Pakistan Dituduh Hina Israel dengan Anti-Semit Saat Siaran Langsung di TV

CST mengatakan bahwa peningkatan tersebut dipicu reaksi anti-Semitisme terhadap eskalasi kekerasan di Israel dan Gaza.

Hal ini serupa dengan yang tercatat pada tahun 2014, sebagai akibat dari gejolak konflik.

“Tahun ini orang Yahudi Inggris telah mendapat tingkat kebencian yang lebih buruk dari apa pun yang terlihat dalam beberapa dekade terakhir," ujar Mark Gardner, Kepala Eksekutif CST.

"Beberapa pelecehan yang menargetkan kaum muda, sangat memalukan."

“Ke depan, CST akan terus melakukan segala yang kami bisa untuk melindungi komunitas Yahudi kami, dan memberi mereka keamanan dan kenyamanan yang mereka butuhkan,” tambahnya.

Baca juga: Erdogan Dikecam AS gara-gara Kritik Pedas yang Dianggap Anti-Semit

CST mencatat rekor bulanan 639 insiden anti-Semit pada bulan Mei, terhitung 49 persen dari semua yang tercatat pada paruh pertama tahun 2021

Ini dengan sendirinya merupakan rekor penghitungan enam bulan untuk setiap tahun, sebelum 2017.

Ada juga lonjakan besar di sekolah, dengan 130 insiden anti-Yahudi yang tercatat. Ini jadi yang terbesar di paruh pertama yang dihitung tiap tahunnya.

Insiden kebencian mengalami peningkatan 491 persen dari yang sebelumnya hanya 22 persen saja, yang tercatat dalam enam bulan pertama tahun 2020.

Jenis bahasa dan citra yang paling umum digunakan dalam insiden terbaru merujuk pada konflik di Timur Tengah, yang menunjukkan motivasi politik anti-Zionis, menurut CST.

Baca juga: AS Labeli Kampanye Gerakan Boikot Israel sebagai Anti-Semit dan Kanker

Empat puluh tiga insiden secara langsung membandingkan Israel dengan Nazi Jerman, dan istilah "Zionisme" atau "Zionis" digunakan dalam 68 insiden, seringkali sebagai eufemisme untuk "Yahudi".

Halaman:
Sumber Guardian
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com