Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UEA Borong 80 Jet Tempur Rafale Perancis, Nilai Kontraknya Lampaui Anggaran Pertahanan RI

Kompas.com - 04/12/2021, 14:15 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

PARIS, KOMPAS.com – Uni Emirat Arab (UEA) memborong 80 unit jet tempur Rafale buatan Dassault Aviation dari Perancis.

Kesepakatan tersebut disegel pada Jumat (3/12/2021) dengan nilai kontrak mencapai 14 miliar euro atau sekitar Rp 230 triliun.

Sebagai perbandingan, dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2022 RI, alokasi anggaran Kementerian Pertahanan sebesar Rp 133,92 triliun.

Baca juga: Militer Mesir Borong 30 Unit Jet Rafale dari Perancis untuk Keamanan Nasional

Bila dibandingkan, maka nilai kontrak pembelian Rafale oleh UEA tersebut melampaui alokasi anggaran Kementerian Pertahanan adalam RAPBN 2022.

Selain itu, UEA juga memborong rudal udara-ke-udara dan rudal jelajah senilai 2 miliar euro (Rp 32,8 triliun) dan 12 unit helikopter Airbus H225M Caracal dengan nilai 1 miliar euro (Rp 16,4 triliun).

Melansir Reuters, kesepakatan tersebut memecahkan rekor sebagai penjualan terbanyak untuk Rafale sejauh ini.

Dengan demikian, total Rafale yang diekspor oleh Perancis, baik baru atau bekas, sejauh ini menjadi 236 unit.

Baca juga: 5 Jet Tempur Rafale Sudah Datang, India Gertak Musuh-musuhnya

Penjualan tersebut bakal melibatkan standar F-4 terbaru dari Rafale yang sedang dikembangkan untuk Angkatan Udara Perancis.

Upgrade tersebut bertujuan untuk meningkatkan konektivitas dan identifikasi target bersama antar-jet, mengikuti contoh F-35 buatan Lockheed Martin dari AS.

Beberapa sumber pertahanan menyebutkan, jet-jet Rafale yang dibeli UEA tersebut akan menggantikan armada jet tempur Mirage 2000 tua milik UEA.

Mirage 2000 juga dibuat oleh Dassault Aviation.

Baca juga: Pesawat China dan Rusia Muncul di Zona Pertahanan, Korea Selatan Kerahkan Jet Tempur

Di sisi lain, kesepakatan itu secara luas dilihat sebagai sinyal ketidaksabaran dari UEA atas rencana pembelian F-35 dari AS.

Pasalnya, sejauh ini Kongres AS masih ragu-ragu untuk menyetujui penjualan F-35 di tengah kekhawatiran tentang hubungan UEA dengan China.

Sementara itu, Perancis mengatakan, pembelian 80 unit Rafale oleh UEA tersebut akan mengamankan rantai pasokan industri jet tempur tersebut selama 10 tahun ke depan.

Kesepakatan tersebut juga secara langsung akan mendukung 7.000 pekerjaan domestik. Penjualan itu juga bakal memperdalam hubungan keamanan antara Perancis dan UE.

Sejumlah pejabat Perancis mengatakan, kontrak itu menunjukkan keinginan dari beberapa negara untuk mendiversifikasi sektor pertahanan mereka.

Baca juga: Militer Inggris Buru-buru Selamatkan Jet Tempur F-35 yang Jatuh ke Laut Sebelum Diambil Rusia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com