Pesawat China dan Rusia Muncul di Zona Pertahanan, Korea Selatan Kerahkan Jet Tempur

SEOUL, KOMPAS.com – Korea Selatan menerbangkan jet tempurnya setelah dua pesawat China dan tujuh pesawat Rusia masuk ke zona identifikasi pertahanan udara “Negeri Ginseng”.

Kepala Staf Gabungan (JCS) Korea Selatan mengatakan pada Jumat (19/11/2021), pesawat China dan Rusia memasuki bagian timur laut Zona Identifikasi Pertahanan Udara Korea (KADIZ).

Pesawat-pesawat tersebut dilaporkan berada di sana untuk beberapa saat kemudian terbang menjauh sebagaimana dilansir Reuters.

Baca juga: Militer Inggris Buru-buru Selamatkan Jet Tempur F-35 yang Jatuh ke Laut Sebelum Diambil Rusia

Kendari demikian, JCS menambahkan bahwa pesawat-pesawar tersebut tidak melanggar wilayah udara Korea Selatan sebagaimana dilansir Reuters.

JCS mengaku mengirim beberapa jet tempurnya sebagai langkah untuk bersiap menghadapi berbagai kemungkinan.

Menanggapi hal tersebut, militer China mengatakan bahwa pesawatnya sedang melakukan latihan rutin.

“Kami menilai situasinya sebagai latihan militer gabungan China dan Rusia, tetapi analisis tambahan diperlukan,” kata JCS dalam sebuah pernyataan.

Baca juga: Tangkal Ancaman China, Taiwan Kini Punya Jet Tempur F-16 Versi Paling Canggih

Pesawat tempur China dan Rusia dilaporkan sering memasuki zona tersebut dalam beberapa tahun terakhir di tengah klaim yang saling bertentangan atas berbagai Zona Identifikasi Pertahanan Udara (ADIZ).

Tidak seperti wilayah udara, ADIZ biasanya merupakan area di mana negara secara sepihak menuntut agar pesawat asing mengambil langkah-langkah khusus untuk mengidentifikasi diri mereka, tanpa hukum internasional yang mengatur ADIZ.

Moskwa tidak mengakui KADIZ, sementara Beijing mengatakan, daerah itu bukan wilayah udara teritorial dan semua negara harus memiliki kebebasan bergerak di sana.

Baca juga: 5 Jet Tempur Canggih Andalan Rusia

Pada 2019, jet tempur Korea Selatan melepaskan tembakan peringatan ke arah pesawat militer Rusia ketika mereka memasuki wilayah udara Korea Selatan selama patroli udara bersama China.

Selain Korea Selatan, Jepang juga mengerahkan jet untuk mencegat patroli pada saat itu. Mereka menuduh Rusia dan China melanggar wilayah udara.

Di sisi lain, Moskwa dan Beijing membantah tuduhan tersebut.

Baca juga: Jet Tempur Siluman Su-75 “Checkmate” Jadi Bintang dalam Dubai Airshow