Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perancis Tolak Patroli bareng Inggris di Selat untuk Tangani Migran Ilegal

Kompas.com - 03/12/2021, 10:13 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

PARIS, KOMPAS.com - Perancis secara resmi menolak ajakan patroli bersama dengan pasukan keamanan Inggris di pantai Selat, dalam surat yang dilihat AFP pada Kamis (2/12/2021) dari Perdana Menteri Prancis Jean Castex kepada PM Inggris Boris Johnson.

Castex menulis, "Kami tidak dapat menerima ... bahwa polisi atau tentara Inggris berpatroli di pantai kami. Ini masalah kedaulatan dan saya tahu kepekaan pemerintah Anda untuk menghormati kedaulatan orang lain."

Boris Johnson pekan lalu menulis surat kepada Presiden Perancis Emmanuel Macron, untuk mengusulkan patroli bersama serta pengembalian sistematis para migran yang tiba di Inggris dari Perancis setelah melintasi Selat.

Baca juga: 27 Migran Tewas Tenggelam Saat Coba Seberangi Selat Inggris, Perancis Salahkan London

Keputusan untuk mempublikasikannya menyebabkan kemarahan di Paris. Macron mengecam pendekatannya sebagai tidak serius.

"Mengirim migran kembali kepada kami bukanlah pilihan dan bukan cara yang serius atau bertanggung jawab untuk mengatasi masalah ini," kata seorang sumber di kantor perdana menteri, Kamis (2/12/2021).

Surat Perancis, yang dikirim pada Rabu malam ke Boris Johnson dan diungkap kepada wartawan hari Kamis, dimulai dengan mengatakan bahwa "setiap negara harus memikul tanggung jawabnya."

Dikatakan bahwa Perancis telah mengerahkan 700 polisi untuk berpatroli di pantai, sementara 41 jaringan penyelundupan manusia telah dibubarkan sejak awal tahun.

Di surat itu juga dikatakan, "Mengelola kehadiran migran yang ingin pergi ke negara Anda jatuh pertama pada Prancis, yang tidak normal."

"Faktanya, sebagian besar solusi tidak ditemukan di Perancis, tetapi di Inggris Raya," tulis Castex.

Baca juga: Usai Kecelakaan Fatal 27 Migran Tenggelam, Inggris dan Perancis Kerja Sama Cegah Penyeberangan Ilegal

Dia pun mendesak Inggris untuk mengadopsi kebijakan pengembalian yang lebih efisien untuk mendeportasi pencari suaka yang gagal, serta membuka rute migrasi legal bagi mereka yang memiliki alasan sah untuk datang ke Inggris.

"Hanya Anda yang dapat memastikan bahwa pasar tenaga kerja Anda cukup terkontrol untuk mencegah orang yang ingin bekerja secara ilegal," tulisnya.

Surat tersebut lalu memperingatkan Inggris agar tidak mendorong kembali kapal migran, opsi yang telah dibahas oleh pemerintah di London, dengan mengatakan bahwa ini akan membahayakan kehidupan para migran dan akan melanggar hukum maritim.

Hubungan Perancis-Inggris kembali memburuk sejak kematian sedikitnya 27 migran di kapal yang berusaha menyeberangi Selat dari Perancis ke Inggris pada 24 November.

Baca juga: Polandia: Krisis Migran Upaya Terbesar Mengacaukan Eropa sejak Perang Dingin

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com