Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bom Pesawat Perang Dunia II Meledak di Stasiun Kereta Munich Lukai 4 Orang

Kompas.com - 02/12/2021, 12:03 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Reuters

MUNICH, KOMPAS.com - Empat orang terluka ketika sebuah bom pesawat meledak di sebuah jembatan dekat stasiun kereta api utama Munich yang sibuk pada Rabu (1/12/2021).

Pemadam kebakaran Munich mengatakan salah satu orang terluka parah.

Baca juga: Bom Perang Dunia II Seberat 1000 Kg Diledakan, Penduduk Masih Mengungsi

Lebih dari 2.000 ton bom hidup dan amunisi ditemukan setiap tahun di Jerman, lebih dari 70 tahun setelah berakhirnya Perang Dunia Kedua.

Pesawat-pesawat tempur Inggris dan Amerika menghantam negara itu dengan 1,5 juta ton bom yang menewaskan 600.000 orang.

Para pejabat memperkirakan bahwa 15 persen dari bom gagal meledak, beberapa di antaranya terkubur sedalam enam meter (20 kaki) di dalam tanah.

Ledakan itu terjadi saat lokasi itu sedang dibor untuk membangun terowongan, kata polisi, seraya menambahkan daerah itu telah ditutup.

"Tidak ada bahaya di luar daerah ini," terang polisi melansir Reuters.

Petugas pemadam kebakaran mengatakan ahli bahan peledak dipanggil ke lokasi untuk memeriksa sisa-sisa bom.

Karena ledakan itu, perjalanan kereta api ke dan dari stasiun kereta utama dihentikan, menurut operator kereta api Deutsche Bahn. Tidak jelas kapan lalu lintas kereta api akan dilanjutkan.

Petugas pemadam kebakaran, polisi, dan pegawai kereta api terlihat di sebuah lokasi kereta api di Munich, Jerman, Rabu, 1 Desember 2021. SVEN HOPPE/DPA via AP Petugas pemadam kebakaran, polisi, dan pegawai kereta api terlihat di sebuah lokasi kereta api di Munich, Jerman, Rabu, 1 Desember 2021.

Baca juga: Kisah Devils Brigade, Pasukan Jago Tempur AS dalam Perang Dunia II

Bom Perang Dunia II secara teratur ditemukan selama pekerjaan konstruksi di Jerman.

Biasanya senjata berbahaya itu langsung dijinakkan oleh para ahli atau dihancurkan dalam ledakan terkendali.

Namun, ada beberapa kasus ledakan mematikan di masa lalu.

Tiga ahli bahan peledak polisi di Goettingen tewas pada 2010 saat bersiap untuk menjinakkan bom seberat 1.000 pon.

Pada 2014 seorang pekerja konstruksi di Euskirchen tewas, ketika sekop listriknya menghantam bom seberat 4.000 pon yang terkubur.

Pada 1994, tiga pekerja konstruksi Berlin tewas dalam kecelakaan serupa.

Pada 2012, sebuah bola api menerangi langit di Munich, menyebabkan kerusakan jutaan euro pada 17 bangunan, ketika pihak berwenang harus meledakkan bom seberat 500 pon yang rusak.

Pada 2015, sebuah bom seberat 1.000 pon merobek lubang sedalam tiga meter di jalan raya dekat Offenbach di Jerman tengah.

Baca juga: Akhir Hidup Adolf Hitler, Diktator Jerman Era Perang Dunia II

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com