Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minta Parlemen Didik Taliban agar Tidak Terlihat sebagai Teroris, Politisi Malaysia Tuai Hujatan

Kompas.com - 01/12/2021, 21:41 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Politisi Malaysia dibanjiri hujatan setelah melontarkan pertanyaan dalam sidang parlemen tentang: “apa yang akan mereka lakukan untuk mendidik Taliban sehingga tidak terlihat seperti teroris di dunia?”

Pertanyaan yang dilontarkan oleh Datuk Hasanuddin Mohd Yunus dalam sesi Parlemen baru-baru ini, mendapat reaksi keras dari warga “Negeri Jiran”.

Baca juga: Anggota Taliban Bunuh 100 Mantan Pasukan Keamanan Afghanistan

Media lokal Malaysia, Astro Awani, menampilkan pertanyaan Datuk Hasanuddin di Twitter dan memicu reaksi dari masyarakat umum.

Politisi itu mungkin bermaksud baik, tetapi orang-orang Malaysia bertanya-tanya, “Apa hubungannya dengan kita (Malaysia)?”

Banyak yang mengkritisi mengapa “Malaysia” harus memainkan peran dalam mendidik Taliban, ketika negaranya masih memiliki masalah sendiri untuk ditangani.

“Ada banyak persepsi buruk tentang Taliban, tidak penting bagi saya apakah itu benar atau salah,” komentar warga menurut laporan World of Buzz pada Rabu (1/12/2021).

“Tetapi apa peran Malaysia dalam mendidik mereka agar tidak terus dipandang sebagai teroris, dan pada saat yang sama, (bagaimana) kita mendidik mereka agar dapat memberikan kontribusi terbaik bagi keselamatan dan kedamaian dunia?” komentar yang lain.

Pengacara dan aktivis sosial Malaysia Siti Zabedah Kasim, lebih dikenal sebagai Siti Kasim, termasuk di antara mereka yang meninggalkan komentar bingung.

“Apakah dia wakil rakyat Afghanistan atau wakil rakyat Malaysia? Apakah orang Malaysia tidak memiliki masalah? Anggota DPR bodoh. Keluarkan anggota parlemen semacam ini di GE15 (pemilihan umum) mendatang,” cuitnya.

Baca juga: Delegasi AS Gelar Pertemuan dengan Taliban di Qatar, Ini yang Dibahas

Dan banyak lainnya memiliki pemikiran yang sama.

Yang lain berkomentar: “Fokus dan selesaikan masalah kita sendiri di Malaysia dulu. Mengapa Anda mencoba menyibukkan diri dengan urusan Taliban? Apakah Taliban membayar pajak di Malaysia?”

“Tidak perlu membawa masalah luar ke dalam sesi Parlemen Malaysia. Apakah para menteri kini kehabisan ide untuk merehabilitasi Malaysia pasca Covid? Bantu Malaysia, bantu orang-orang,” tambah akun lainnya.

“Masalah rakyat tidak pernah berakhir, harga barang naik dan dia sibuk dengan Taliban? Bodoh atau apa?” cuit warga lainnya.

Pengguna lainnya mengkritik: “Pertama mendidik politisi, polisi dan petugas SPRM (badan anti-korupsi Malaysia) kita untuk tidak menerima suap, baru bisa mendidik orang lain. Bukankah memalukan bahwa masalah di negara kita merajalela, tetapi kita masih mencoba untuk campur tangan dalam masalah orang lain?”

Baca juga: Dokter Muda Afghanistan Dibunuh Taliban karena Tak Berhenti di Pos Pemeriksaan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

Global
Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Global
Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com