Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Filipina Duterte Akan Mundur, Ini Kandidat Terpopuler Calon Penggantinya

Kompas.com - 30/11/2021, 18:59 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber CNBC

MANILA, KOMPAS.com - Pemilihan umum Filipina 2022 akan diselenggarakan pada Mei, untuk mencari pengganti Presiden Rodrigo Duterte, yang masa jabatan enam tahunnya di pemerintahan tertinggi negara itu akan segera berakhir.

Berdasarkan konstitusi Filipina Duterte dilarang mencari masa jabatan kedua sebagai presiden. Dia pun telah mengubah manuver politik, dengan mengajukan pencalonan diri untuk kursi senat dalam pemilihan umum tahun depan.

Baca juga: Waspadai Varian Omicron, Filipina Vaksinasi 9 Juta Orang dalam 3 Hari

Namun, banyak perhatian pada pemilihan Filipina akan jatuh pada pemilihan presiden, yang menurut para analis tetap terbuka lebar. Kampanye untuk posisi nasional – yang meliputi kepresidenan dan senat – akan dimulai pada Februari.

Puluhan orang mendaftar untuk mencalonkan diri sebagai presiden Filipina, termasuk wakil presiden saat ini, putra seorang mantan diktator dan pensiunan juara tinju.

Putri Duterte, Sara Duterte-Carpio, yang memimpin jajak pendapat sebagai calon presiden pilihan dikabarkan absen. Dia malah mendaftar untuk pemilihan wakil presiden, pilihan yang mengejutkan banyak pengamat.

Duterte telah menyuarakan dukungannya pada senator dan loyalisnya, Christopher "Bong" Go. Sementara putrinya telah mendukung kandidat yang berbeda. Tapi pada Selasa (30/11/2021), Go mengumumkan menarik diri dari pemilihan presiden.

Berikut ini calon presiden terpopuler yang mendapat perhatian menurut CNBC.

Baca juga: Pemimpin Gereja Filipina Dituduh Ancam Wanita dengan ‘Hukuman Abadi untuk Berhubungan Seks

1. Ferdinand 'Bongbong' Marcos Jr, putra diktator

Ferdinand "Bongbong" Marcos Jr adalah putra diktator Ferdinand Marcos, yang rezimnya pada 1972-1986 ditandai dengan darurat militer dan identik dengan penangkapan, penahanan, penghilangan, serta pembunuhan di luar hukum secara sewenang-wenang.

Dalam survei Oktober yang dilakukan oleh jajak pendapat Social Weather Stations, Marcos Jr adalah kandidat presiden yang paling disukai dengan 47 persen responden memilihnya.

Kepresidenan Marcos Jr akan menawarkan kesinambungan luas pada kebijakan ekonomi, mempromosikan investasi asing langsung dan menekankan pembangunan infrastruktur, kata Peter Mumford, kepala praktik untuk Asia Selatan dan Tenggara di konsultan risiko Eurasia Group.

Tetapi dibandingkan dengan Duterte, dia kemungkinan akan mengejar "hubungan yang lebih seimbang" dengan AS dan China, tulis Mumford dalam sebuah laporan baru-baru ini.

Marcos Jr dan Sara Duterte-Carpio setuju untuk menjadi pasangan dalam pemilihan, meskipun presiden dan wakil presiden dipilih secara terpisah di Filipina.

Sementar Duterte sendiri dilaporkan tidak akan mendukung Marcos Jr.

Mantan senator Ferdinand Marcos Jr atau Bongbong, berpose setelah mengajukan sertifikat pencalonannya untuk pemilihan presiden tahun depan kepada Komisi Pemilihan di Tenda Taman Pelabuhan Sofitel di Manila, Filipina, Rabu (6/10/2021). POLL CINHUA/ROUELLE UMALI via AP PHOTO Mantan senator Ferdinand Marcos Jr atau Bongbong, berpose setelah mengajukan sertifikat pencalonannya untuk pemilihan presiden tahun depan kepada Komisi Pemilihan di Tenda Taman Pelabuhan Sofitel di Manila, Filipina, Rabu (6/10/2021).

Baca juga: Pemimpin Gereja Filipina Dituduh Ancam Wanita dengan ‘Hukuman Abadi untuk Berhubungan Seks

2. Leni Robredo, pengacara HAM

Leni Robredo adalah wakil presiden yang menjabat setelah mengalahkan Marcos Jr, untuk posisi itu dalam pemilihan 2016.

Tetapi dia tidak memiliki suara dalam pemerintahan Duterte setelah mengundurkan diri dari posisi kabinetnya pada Desember 2016.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com