Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPDATE Gempa Peru M 7,5: 12 Korban Luka, 117 Rumah Hancur, 2.400 Orang Kehilangan Tempat Tinggal

Kompas.com - 30/11/2021, 07:08 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

LIMA, KOMPAS.com - Gempa Peru bermagnitudo 7,5 di wilayah utara melukai 12 orang, dan menghancurkan 117 rumah sehingga lebih dari 2.400 warga kehilangan tempat tinggal, menurut keterangan otoritas pada Senin (29/11/2021).

Gempa yang terjadi pada Minggu dini hari (28/11/2021) itu juga meratakan lima gereja, merusak sebuah klinik, dan merusak sekitar 1,5 kilometer jalan.

Getaran gempa Peru dirasakan di hampir separuh negara itu, termasuk wilayah pesisir, Andes, dan ibu kota Lima. Gempa tersebut juga menyebabkan kerusakan di negara tetangga Ekuador.

Baca juga: Gempa Kuat M 7,5 di Peru, Hampir Separuh Negara Berguncang

Pusat gempa Peru berada 98 kilometer di sebelah timur kota kecil Santa Maria de Nieva di Amazon Peru, daerah berpenduduk jarang yang dihuni penduduk asli, banyak di antaranya tinggal di rumah kayu dan lumpur, yang ikut ambruk.

Menara gereja era kolonial setinggi 14 meter turut roboh di distrik La Jalca, di Amazon juga.

Pemadaman listrik yang meluas dilaporkan terjadi, dan jalan terputus oleh bebatuan yang naik ke permukaan akibat gempa.

"Kami semua turun ke jalan, kami sangat ketakutan," kata seorang pendengar bernama Lucia kepada radio RPP dari kota utara Chota.

Upaya penyelamatan korban gempa Peru

"Seluruh solidaritas saya dengan orang-orang Amazonas dalam menghadapi gempa kuat," kata Presiden Peru Pedro Castillo, yang berada di lokasi gempa pada Senin (29/11/2021), di Twitter.

"Kalian tidak sendirian, saudara-saudara," imbuhnya dikutip dari AFP.

Presiden mengatakan, ada orang-orang yang menunggu untuk diselamatkan di desa-desa terpencil di hutan, dan berjanji pemerintah akan menyediakan makanan dan tenda.

Castillo melanjutkan, dia telah memerintahkan semua kementerian terkait untuk mengambil tindakan segera.

Di Lima, lebih dari 1.000 kilometer selatan pusat gempa, gempa Peru dirasakan dengan intensitas yang lebih rendah, tetapi berlangsung cukup lama sehingga membuat beberapa orang keluar mencari perlindungan di jalan.

Baca juga: Alami 100 Gempa Bumi, Gunung Berapi di La Palma Muntahkan “Tsunami Lava”

Ibu kota Peru dengan populasi 10 juta orang itu sebelumnya diguncang gempa bermagnitudo 5,2 beberapa jam sebelumnya.

Tidak ada peringatan tsunami yang dikeluarkan oleh badan pemantau AS.

Peru mengalami setidaknya 400 gempa bumi setiap tahun, karena terletak di Cincin Api Pasifik, area aktivitas seismik luas yang membentang di sepanjang pantai barat benua Amerika.

Gempa bumi bermagnitudo 7,9 pernah mengguncang pantai tengah Peru pada 15 Agustus 2007, menyebabkan lebih dari 500 kematian.

Baca juga: 10 Gempa Terbesar di Dunia sejak 1900, Termasuk Tsunami Aceh

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com