Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO Lewatkan 2 Alfabet Yunani untuk Namai Varian Covid-19 Omicron, Ini Sebabnya...

Kompas.com - 28/11/2021, 15:32 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

JENEWA, KOMPAS.com - Badan Kesehatan Dunia (WHO) disebut melewatkan dua alfabet Yunani saat menamai varian baru Covid-19, Omicron.

Keberadaan galur baru virus corona ini menimbulkan kekhawatiran pakar kesehatan seluruh dunia, maupun menghambat pasar modal.

Pada Jumat (26/11/2021), badan kesehatan di bawah PBB itu resmi mengumumkan strain yang awalnya dideteksi di kawasan barat Afrika tersebut.

Baca juga: Sindir China, AS Puji Afrika Selatan yang Cepat Umumkan Covid-19 Varian Omicron

Namun, jika menurut data resminya, mereka melewatkan dua alfabet Yunani Nu dan Xi saat menamai Omicron.

Pandit internet maupun politisi berspekulasi, WHO tidak memberi nama Nu agar menghindari kebingungan dengan kata New (baru).

Sementara untuk Xi, muncul dugaan organisasi yang berbasis di Jenewa itu tak ingin menggunakannya karena nama marga Presiden China, Xi Jinping.

Senator Ted Cruz, politisi Republik, me-ritwit kicauan editor The Telegraph yang mengutip sumber internal WHO.

Dilansir New York Post Sabtu (27/11/2021), Xi sengaja dilewatkan untuk menghindari "stigmatisasi kawasan".

"Jika WHO setakut ini pada Partai Komunis China, bagaimana mereka bisa dipercaya karena hendak menutupi wabah ini?" kritik Cruz.

Baca juga: Belanda Temukan 61 Kasus Covid-19 di Penerbangan dari Afrika Selatan, Ada Varian Omicron

Sementara kolumnis bahasa Wall Street Journal Ben Zimmer menuturkan, untuk alfabet Nu sebenarnya dibaca "Ni".

Namun, pelafalannya secara Anglisasi dibuat Nu untuk menyamai tansliterasi Inggris selama beratus tahun ini.

"Kredit harus diberikan kepada WHO karena memilih menanggalkan huruf yang berpotensi membingungkan dan langsung ke Omicron," jelas Zimmer.

Juru bicara Dr Margaret Harris menerangkan dengan lebih spesifik alasan mereka langsung melompati dua huruf.

Untuk Nu, mereka tidak ingin publik kebingungan dan mengira ini adalah strain baru, bukannya turunan dari Alpha.

Baca juga: 12 Negara Tutup Pintu Kedatangan dari Afrika, Cegah Masuknya Covid-19 Varian Omicron

Sementara untuk Xi, mereka menjelaskan nama tersebut merupakan nama marga yang sangat umum terutama di China.

"Jadi, kami sepakat aturan penamaan harus menghindari hewan, nama orang, maupun tempat agar tak terjadi stigma," jelasnya.

Selama ini, induk badan kesehatan dunia tersebut menamai variaan Covid-19 yang beredar sebagai Alpha, Beta, maupun Delta.

Omicron merupakan varian kelima yang dikhawatirkan oleh WHO, setelah sebelumnya Alpha, Beta, Delta, dan Gamma.

Baca juga: Afrika Selatan Mengeluh Dihukum karena Temukan Varian Covid-19 Omicron

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com