Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Irak Kirim 2 Pesawat untuk Angkut Migran yang Terjebak di Perbatasan Belarus-Polandia.

Kompas.com - 26/11/2021, 07:56 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

BAGHDAD, KOMPAS.com - Irak pada Kamis malam (25/11/2021) mengirim dua pesawat ke Belarus untuk memulangkan warganya yang terjebak di perbatasan Belarus-Polandia.

Sebelumnya, ratusan warga Irak yang kebanyakan adalah orang Kurdi, bisa pulang ke rumah pekan lalu dengan penerbangan repatriasi sukarela dari Belarus.

Perbatasan Polandia-Belarus saat ini dilanda krisis migran. Ribuan migran berkemah di sana selama berminggu-minggu dengan harapan bisa memasuki Uni Eropa.

Baca juga: Bayi Migran Irak Dikuburkan Tanpa Orangtua, Jadi Korban dari Krisis Perbatasan Polandia-Belarus

Pesawat pertama yang membawa 185 orang akan mendarat di Arbil, ibu kota wilayah otonomi Kurdi Irak, setelah tengah malam, kata Lawk Ghafuri kepala hubungan media asing di Kurdistan, kepada AFP.

Pada 18 November, total 431 warga Irak diterbangkan pulang dari Belarus. Banyak yang kembali dengan perasaan campur aduk.

Sebagian besar berkata telah menghabiskan tabungan mereka, menjual barang-barang berharga, bahkan mengambil pinjaman untuk menghindari kesulitan ekonomi di Irak dan memulai hidup baru di Uni Eropa, tetapi tidak berhasil melintasi perbatasan.

Barat menuduh Belarus membawa calon migran - kebanyakan dari Timur Tengah - dengan alasan mengada-ada bahwa mereka akan menyeberang ke Polandia dan Lithuania anggota Uni Eropa.

Belarus telah membantah klaim tersebut dan sebaliknua mengkritik Uni Eropa karena tidak menerima para migran.

Kelompok-kelompok bantuan mengatakan, sedikitnya 11 migran tewas di kedua sisi perbatasan Belarus-Polandia sejak krisis dimulai pada musim panas.

Mereka juga mengkritik Pemerintah Polandia atas kebijakannya mendorong migran keluar.

Baca juga: Krisis Migran di Perbatasan Polandia-Belarus, Ini 5 Hal yang Perlu Diketahui

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com