BAGHDAD, KOMPAS.com - Irak pada Kamis malam (25/11/2021) mengirim dua pesawat ke Belarus untuk memulangkan warganya yang terjebak di perbatasan Belarus-Polandia.
Sebelumnya, ratusan warga Irak yang kebanyakan adalah orang Kurdi, bisa pulang ke rumah pekan lalu dengan penerbangan repatriasi sukarela dari Belarus.
Perbatasan Polandia-Belarus saat ini dilanda krisis migran. Ribuan migran berkemah di sana selama berminggu-minggu dengan harapan bisa memasuki Uni Eropa.
Baca juga: Bayi Migran Irak Dikuburkan Tanpa Orangtua, Jadi Korban dari Krisis Perbatasan Polandia-Belarus
Pesawat pertama yang membawa 185 orang akan mendarat di Arbil, ibu kota wilayah otonomi Kurdi Irak, setelah tengah malam, kata Lawk Ghafuri kepala hubungan media asing di Kurdistan, kepada AFP.
Pada 18 November, total 431 warga Irak diterbangkan pulang dari Belarus. Banyak yang kembali dengan perasaan campur aduk.
Sebagian besar berkata telah menghabiskan tabungan mereka, menjual barang-barang berharga, bahkan mengambil pinjaman untuk menghindari kesulitan ekonomi di Irak dan memulai hidup baru di Uni Eropa, tetapi tidak berhasil melintasi perbatasan.
Barat menuduh Belarus membawa calon migran - kebanyakan dari Timur Tengah - dengan alasan mengada-ada bahwa mereka akan menyeberang ke Polandia dan Lithuania anggota Uni Eropa.
Belarus telah membantah klaim tersebut dan sebaliknua mengkritik Uni Eropa karena tidak menerima para migran.
Kelompok-kelompok bantuan mengatakan, sedikitnya 11 migran tewas di kedua sisi perbatasan Belarus-Polandia sejak krisis dimulai pada musim panas.
Mereka juga mengkritik Pemerintah Polandia atas kebijakannya mendorong migran keluar.
Baca juga: Krisis Migran di Perbatasan Polandia-Belarus, Ini 5 Hal yang Perlu Diketahui
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.