Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Houthi Klaim Kirim 14 Serangan Drone ke Arab Saudi

Kompas.com - 21/11/2021, 15:39 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Al Jazeera

SANAA, KOMPAS.com - Houthi mengatakan menembakkan 14 serangan drone ke beberapa kota Arab Saudi pada Sabtu (20/11/2021), di antaranya di fasilitas Aramco di Jeddah.

Yahya Saree, juru bicara militer Houthi mengatakan dalam konferensi pers yang disiarkan televisi pada Sabtu bahwa mereka telah menyerang kilang Aramco di Jeddah serta target militer di Riyadh, Jeddah, Abha, Jizan, dan Najran.

Melansir Al Jazeera pada Sabtu (20/11/2021), Saree mengatakan serangan itu sebagai tanggapan terhadap eskalasi "agresi" oleh koalisi yang dipimpin Arab Saudi "serta kelanjutan dari kejahatan dan pengepungan" Yaman.

Namun, terdapat ketidakakuratan yang dilaporkan dalam pernyataan Saree.

Baca juga: Irak Kutuk Teroris Pengecut Serangan Drone yang Targetkan PM

Ia menyebutkan nama yang salah untuk bandara internasional di Jeddah dan lokasi yang salah untuk pangkalan Raja Khalid, mengatakan itu berada di Riyadh padahal sebenarnya di selatan kerajaan.

Sejauh ini belum ada komentar dari koalisi pimpinan Arab Saudi mengenai klaim serangan drone Houthi.

Namun Saudi Press Agency (SPA) mengatakan, operasi koalisi Arab Saudi di Yaman pada Sabtu menghantam depot senjata, sistem pertahanan udara, dan sistem komunikasi drone di ibu kota Sanaa serta provinsi Saada dan Marib.

Kelompok bersenjata Houthi yang didukung Iran secara teratur mengumumkan serangan roket dan drone ke wilayah Arab Saudi, dengan mengatakan itu adalah reaksi terhadap serangan koalisi di Yaman.

Baca juga: Pentagon: Serangan Drone AS yang Tewaskan 10 Warga Sipil Afghanistan Tidak Langgar Hukum

Raiman Al Hamdani dari Pusat Kebijakan Yaman mengatakan kepada Al Jazeera, ada banyak laporan “yang keluar sekarang bahwa Arab Saudi tidak ingin melanjutkan investasinya dalam konflik di Yaman, melainkan (ingin) memindahkan investasinya untuk melindungi perbatasannya."

"Jadi, semakin banyak Houthi menembakkan drone atau hanya mengklaimnya, kedengaran bagus untuk mereka karena itu membuat Arab Saudi terlihat sedikit lebih lemah dan itu membuat mereka terlihat seperti mereka menguasai pertempuran,” kata Al Hamdani.

Sehingga menurutnya, pemerintah Arab Saudi tidak bisa diam ketika semua serangan drone ini terus menghantam infrastruktur sipil dan non-sipil di negaranya.

Baca juga: Pemimpin Senior Al-Qaeda Tewas dalam Serangan Drone AS di Suriah

Namun, pengalaman membuktikan serangan udara tidak banyak membantu di masa lalu untuk membatasi penyebaran kekuatan Houthi.

Yaman telah dilanda kekerasan dan kekacauan sejak 2014, ketika Houthi menguasai sebagian besar negara itu, termasuk ibu kota Sanaa.

Krisis meningkat pada 2015 ketika koalisi yang dipimpin Arab Saudi meluncurkan kampanye udara yang menghancurkan yang bertujuan untuk memukul mundur Houthi.

Menurut Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan, konflik di Yaman antara Houthi dan koalisi Arab Saudi tersebut telah menewaskan lebih dari 233.000 orang.

Konflik, yang dilihat sebagai perang proksi antara Arab Saudi dan Iran, telah mengalami kebuntuan militer selama bertahun-tahun.

Baca juga: Pasukan Arab Saudi Berhasil Tangkis Serangan Drone Pemberontak Houthi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Global
Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Global
Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Global
Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Global
5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

Global
AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

Global
Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Global
Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Global
Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Internasional
Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Global
Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Global
Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com