Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Asuransi Rp 45 Miliar, Pria Ini Melompat ke Kereta Api dan Kehilangan Kedua Kakinya

Kompas.com - 21/11/2021, 13:55 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

BUDAPEST, KOMPAS.com – Seorang pria Hungaria dituduh melompat di depan kereta api sehingga kehilangan kedua kakinya untuk mengeklaim asuransi senilai 3,2 juta dollar AS (Rp 45 miliar).

Pria bernama Sandor Cs tersebut mengeklaim bahwa mulanya dia sedang berjalan di dekat rel kereta api pada 30 Juli 2014.

Saat berjalan, dia menginjak pecahan kaca yang membuat hilang keseimbangan dan jatuh di depan kereta yang melaju kencang.

Baca juga: Hendak Tiru Joker Jepang, Seorang Penumpang Coba Bakar Kereta Shinkansen

Akibat “kecelakaan” itu, cedera pada kedua kakinya sangat parah sehingga keduanya harus diamputasi dari lutut ke bawah.

Pria berusia 54 tahun dari desa Nyircsaszari, Hungaria, tersebut menghabiskan waktu berbulan-bulan di kursi roda sebelum akhirnya mendapatkan kaki palsu.

Namun, selama tujuh tahun terakhir, perusahaan asuransi mengumpulkan berbabagi bukti untuk membuktikan bahwa Sandor sengaja melakukan hal tersebut untuk mendapatkan klaim asuransi.

Pihak berwenang Hungaria mulai mencurigai kasus Sandor. Pasalnya, setahun sebelum kecelakaan itu, Sandor mengambil 14 polis asuransi jiwa berisiko tinggi.

Baca juga: Serangan Pisau di Kereta Cepat Jerman, 2 Korban Luka Parah

Selain itu, kondektur kereta yang awalnya mengonfirmasi bahwa Sandor jatuh di depan kereta kemudian mengubah kesaksiannya.

Kondektur tersebut mengeklaim bahwa Sandor sengaja menjatuhkan dirinya ke depan kereta sebaaimana dilansir Oddity Central, Senin (15/11/2021).

Segera setelah Sandor tertabrak kereta api, istrinya langsung mengajukan klaim asuransi, tetapi perusahaan menolak untuk mencairkannya.

Hingga tujuh tahun kemudian, perusahaan-perusahaan asuransi tersebut kemungkinan tidak perlu mencairkan sepeser pun.

Baca juga: Terungkap, Ini Susunan Rencana Joker Jepang Saat Menyerang Kereta Tokyo

Pasalnya, Pengadilan Distrik Pusat Hama memutuskan pada 9 November bahwa Sandor sengaja berjalan ke rel kereta api agar mendapatkan cedera kemudian mengeklaim asuransi senilai 3,2 juta dollar AS (Rp 45 miliar).

“Saya merasa putusan itu sangat aneh, tentu saja tidak seperti yang saya harapkan, saya kecewa” kata Sandor kepada outlet berita Hungaria Blikk setelah mendengar putusan itu.

“Saya perlu melihat ini sampai akhir karena, sebagaimana adanya, ini tidak benar, dan pengadilan harus merasakan hal yang sama,” imbuh Sandor.

Sandor mengatakan kepada wartawan bahwa cedera yang dideritanya membuatnya tidak dapat terus bekerja. Selain itu, kasus hukum tersebut telah membuatnya bangkrut.

Dia sekarang justru menerima hukuman penjara dua tahun yang ditangguhkan dan harus membayar 6.300 dollar AS (Rp 89 juta) untuk biaya hukum.

Baca juga: Bangun Proyek Kereta Maya, Meksiko Temukan Situs Arkeologi Suci Ribuan Tahun Lalu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Global
AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

Global
[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

Global
Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Global
Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Global
Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Global
Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Global
Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Global
India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

Global
Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Global
Jika Pasukan Perancis Dikirim ke Ukraina, Rusia Anggap Sasaran Sah

Jika Pasukan Perancis Dikirim ke Ukraina, Rusia Anggap Sasaran Sah

Global
Israel Buka Lagi Penyeberangan Kerem Shalom untuk Bantuan ke Gaza

Israel Buka Lagi Penyeberangan Kerem Shalom untuk Bantuan ke Gaza

Global
Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Global
Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Global
Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com