Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Demi Asuransi Rp 45 Miliar, Pria Ini Melompat ke Kereta Api dan Kehilangan Kedua Kakinya

BUDAPEST, KOMPAS.com – Seorang pria Hungaria dituduh melompat di depan kereta api sehingga kehilangan kedua kakinya untuk mengeklaim asuransi senilai 3,2 juta dollar AS (Rp 45 miliar).

Pria bernama Sandor Cs tersebut mengeklaim bahwa mulanya dia sedang berjalan di dekat rel kereta api pada 30 Juli 2014.

Saat berjalan, dia menginjak pecahan kaca yang membuat hilang keseimbangan dan jatuh di depan kereta yang melaju kencang.

Akibat “kecelakaan” itu, cedera pada kedua kakinya sangat parah sehingga keduanya harus diamputasi dari lutut ke bawah.

Pria berusia 54 tahun dari desa Nyircsaszari, Hungaria, tersebut menghabiskan waktu berbulan-bulan di kursi roda sebelum akhirnya mendapatkan kaki palsu.

Namun, selama tujuh tahun terakhir, perusahaan asuransi mengumpulkan berbabagi bukti untuk membuktikan bahwa Sandor sengaja melakukan hal tersebut untuk mendapatkan klaim asuransi.

Pihak berwenang Hungaria mulai mencurigai kasus Sandor. Pasalnya, setahun sebelum kecelakaan itu, Sandor mengambil 14 polis asuransi jiwa berisiko tinggi.

Selain itu, kondektur kereta yang awalnya mengonfirmasi bahwa Sandor jatuh di depan kereta kemudian mengubah kesaksiannya.

Kondektur tersebut mengeklaim bahwa Sandor sengaja menjatuhkan dirinya ke depan kereta sebaaimana dilansir Oddity Central, Senin (15/11/2021).

Segera setelah Sandor tertabrak kereta api, istrinya langsung mengajukan klaim asuransi, tetapi perusahaan menolak untuk mencairkannya.

Hingga tujuh tahun kemudian, perusahaan-perusahaan asuransi tersebut kemungkinan tidak perlu mencairkan sepeser pun.

Pasalnya, Pengadilan Distrik Pusat Hama memutuskan pada 9 November bahwa Sandor sengaja berjalan ke rel kereta api agar mendapatkan cedera kemudian mengeklaim asuransi senilai 3,2 juta dollar AS (Rp 45 miliar).

“Saya merasa putusan itu sangat aneh, tentu saja tidak seperti yang saya harapkan, saya kecewa” kata Sandor kepada outlet berita Hungaria Blikk setelah mendengar putusan itu.

“Saya perlu melihat ini sampai akhir karena, sebagaimana adanya, ini tidak benar, dan pengadilan harus merasakan hal yang sama,” imbuh Sandor.

Sandor mengatakan kepada wartawan bahwa cedera yang dideritanya membuatnya tidak dapat terus bekerja. Selain itu, kasus hukum tersebut telah membuatnya bangkrut.

Dia sekarang justru menerima hukuman penjara dua tahun yang ditangguhkan dan harus membayar 6.300 dollar AS (Rp 89 juta) untuk biaya hukum.

https://www.kompas.com/global/read/2021/11/21/135551470/demi-asuransi-rp-45-miliar-pria-ini-melompat-ke-kereta-api-dan-kehilangan

Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke