BEIJING, KOMPAS.com - Petenis China Peng Shuai belum pernah terdengar di depan umum sejak dia menuduh mantan wakil perdana menteri dari Partai Komunis China melakukan pelecehan seksual.
Peng adalah yang terbaru dalam barisan panjang tokoh terkenal di China – artis, selebritas, pejabat tinggi, dan maestro media – yang telah menghilang dalam dekade terakhir.
Berikut nama-nama dalam daftar tokoh China yang menjadi sorotan karena tiba-tiba menghilang dari pandangan publik, menurut Guardian.
Baca juga: PBB dan AS Tuntut Bukti Keberadaan Bintang Tenis China Peng Shuai
Seniman kontemporer pembangkang ini secara terbuka mengkritik pemerintah China, terutama pada isu-isu demokrasi dan kebebasan berbicara.
Pada 2011, ia ditangkap di Beijing dan menghabiskan 81 hari di fasilitas penjara rahasia. Selama bertahun-tahun paspornya ditahan.
Ai adalah salah satu dari sedikit selebritas yang telah menunjukkan kepada dunia bagaimana rasanya menghilang di China.
Pada 2015, ia mengambil alih galeri utama di Royal Academy of Arts di London, membangun model tiruan dari kehidupannya yang sangat terbatas di penjara.
Di dalamnya, penjaga berwajah mengancam mengawasi setiap aktivitasnya, mulai dari tidur hingga makan, mandi, dan buang air besar.
Dari tempat “pelariannya” Ai Weiwei kini juga meluncurkan buku terbaru “1000 Years of Joys and Sorrows: A Memoir”
Dalam beberapa bulan terakhir, pemerintah China telah meluncurkan tindakan keras terhadap selebriti yang dikatakan menyesatkan kaum muda dan jauh dari cita-cita Partai Komunis China.
Bintang film miliarder dan penyanyi pop Zhao Wei dilaporkan menghilang dari kehidupan publik di China pada Agustus, dengan kehadiran online-nya dihapus. Film dan acara TV-nya juga dihapus dari situs streaming populer.
Tidak jelas apakah Zhao berada di bawah tahanan rumah atau sekadar tidak ingin menonjolkan diri.
Pada September, dia terlihat di kampung halamannya di China timur berpose untuk sebuah foto. Pekan lalu, portal internet China Netease menangkap jejak Zhao di sebuah acara belanja online.
Mulan is a Chinese film directed by Jingle Ma based on action war, the daughter of a soldier, wants to enlist in the army like his father to serve her country.#bciff2021 #Mulan #Mulan2009 #ZhaoWei #director #JingleMa pic.twitter.com/REKFRjfbUU
— Beyond The Curve International Film Festival (@BCIFF2021) November 12, 2021
Baca juga: Zhao Wei, Brand Ambassador Fendi Dicekal, Apa Penyebabnya?
Seorang mantan wakil menteri keamanan publik di China, Meng Hongwei termasuk di antara sekelompok tokoh partai Komunis China yang tumbuh dalam kampanye anti-korupsi Presiden Xi Jinping. Kelompok ini sebagian besar dipandang sebagai pembersihan musuh politik.
Meng menjadi terkenal secara global pada 2016 ketika ia terpilih sebagai kepala Interpol, organisasi internasional yang memfasilitasi kerja sama polisi di seluruh dunia.
Namun, masa jabatannya berakhir sebelum waktunya pada 2018 ketika ia menghilang saat berkunjung ke China.
Dia kemudian dituduh menerima suap dan dikeluarkan dari partai Komunis China. Pada 2020 Meng dipenjara selama 13 tahun atas tuduhan suap.
Istrinya, Grace, diberikan suaka politik di Perancis tahun lalu setelah mengatakan khawatir dia dan kedua anaknya akan menjadi sasaran upaya penculikan.
Wife of ex-Interpol chief Meng Hongwei granted asylum in France: lawyer https://t.co/c1PkSgk0mA pic.twitter.com/zf5rePbTfu
— Reuters (@Reuters) May 15, 2019
Kepemimpinan Beijing menjadi sangat khawatir dengan kekuatan dan pengaruh elit bisnis negara sendiri yang berkembang pesat.
Jack Ma, pendiri perusahaan raksasa e-commerce Alibaba, adalah tokoh paling menonjol yang menghilang dari kehidupan publik setelah tindakan keras terhadap kerajaan bisnisnya.
Pihak berwenang Beijing telah memerintahkan penyelidikan atas tuduhan "praktik monopoli" di Alibaba.
Hilangnya Ma setahun yang lalu, tak lama setelah dia secara terbuka mengkritik peraturan bisnis pemerintah, telah memicu spekulasi bahwa dia mungkin telah meninggalkan China.
Namun, dia muncul kembali tiga bulan kemudian dalam sebuah video online dari kampung halamannya.
Menurut media lokal, Ma mengatakan bahwa dia telah “belajar dan berpikir, dan kami menjadi lebih bertekad untuk mengabdikan diri pada pendidikan dan kesejahteraan masyarakat”.
Dalam beberapa minggu terakhir, Ma terlihat di Hong Kong bertemu rekan bisnis. Dia juga melakukan perjalanan ke Spanyol, di mana dia terlihat di kapal pesiar mewahnya.
Gui Minhai adalah penerbit yang berbasis di Hong Kong yang mengkhususkan diri dalam buku-buku yang terkadang bergosip tentang elit politik China. Dia secara misterius menghilang dari rumah liburannya di Thailand pada Oktober 2015.
Ditahan tanpa komunikasi selama berbulan-bulan, ia muncul kembali pada 2016 di daratan China di televisi pemerintah. Saat itu dalam sebuah pengumuman yang tampaknya telah diatur, dia mengatakan telah menyerahkan diri atas insiden mengemudi sambil mabuk.
Dua tahun kemudian, Gui “dibebaskan” namun tidak sepenuhnya, dan diizinkan untuk melakukan panggilan video. Tetapi pada 2018, dia kembali ditahan oleh petugas berpakaian preman saat bepergian dengan dua diplomat Swedia ke janji medis.
Sebagai warga negara Swedia kelahiran China, penahanan Gui telah menyebabkan perpecahan diplomatik yang serius, mengadu China dengan Swedia dan negara-negara Uni Eropa lainnya, memicu kekhawatiran bahwa warga negara mereka bisa menjadi yang berikutnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.A man who sells books criticizing China's leaders was sentenced to 10 years for "providing intelligence" to foreigners.
It's the 2nd time Gui Minhai has been jailed after allegedly forced confessions. @Amnesty rejects the charges and says he was "tried and convicted in secret." pic.twitter.com/GpIYm7KBZH
— AJ+ (@ajplus) February 25, 2020