Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Filipina Tuduh China Tembaki Kapalnya dengan Meriam Air di Laut China Selatan

Kompas.com - 18/11/2021, 08:32 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

MANILA, KOMPAS.com - Filipina pada Kamis (18/11/2021) menuduh kapal Penjaga Pantai China menembakkan meriam air ke kapal yang mengirimkan pasokan untuk personel militer Filipina di Laut China Selatan, dan memerintahkan Beijing untuk menyingkir.

Menteri Luar Negeri Filipina Teodoro Locsin mengatakan, dia marah, mengecam, dan protes ke Beijing atas insiden itu, yang katanya terjadi pada Selasa (16/11/2021) ketika kapal-kapal Filipina melakukan perjalanan ke Second Thomas Shoal di Kepulauan Spratly yang diperebutkan.

"Untungnya, tidak ada yang terluka; tetapi kapal kami harus membatalkan misi pasokan mereka," kata Locsin di Twitter.

Baca juga: China Minta AS Tanggung Jawab atas Kecelakaan Kapal Selam di Laut China Selatan

Ia menggambarkan tindakan tiga kapal China memblokade dan menggunakan meriam air sebagai ilegal.

Locsin menyebut kapal Filipina sebagai publik, menunjukkan bahwa mereka adalah kapal sipil, dan mengatakan mereka dilindungi oleh pakta pertahanan bersama dengan Amerika Serikat.

"China tidak memiliki hak penegakan hukum di dalam dan di sekitar wilayah ini," tambahnya dikutip dari AFP. "Mereka harus waspada dan menyingkir."

Ketegangan atas Laut China Selatan yang kaya sumber daya melonjak tahun ini setelah ratusan kapal China terdeteksi di Whitsun Reef, yang juga berada di kepulauan Spratly.

China mengeklaim hampir seluruh Laut China Selatan, yang dilalui komoditas perdagangan senilai triliunan dollar setiap tahun, dengan klaim yang disaingi oleh Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan, dan Vietnam.

Adapun Beijing mengabaikan keputusan pengadilan internasional 2016 yang menyatakan klaim historisnya atas sebagian besar Laut China Selatan tidak berdasar.

Baca juga: Ilmuwan Temukan Ratusan Ribu Gunung Bawah Laut di Laut China Selatan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com