Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Kyle Rittenhouse: Remaja AS Tembak Mati 2 Orang di Protes Anti-Rasisme, Dinyatakan Tidak Bersalah

Kompas.com - 20/11/2021, 17:45 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Guardian

WISCONSIN, KOMPAS.com - Juri dalam pengadilan di Amerika Serikat (AS) pada Jumat (19/11/2021) menyatakan Kyle Rittenhouse tidak bersalah, atas tuduhan terkait penembakannya yang menewaskan dua orang pada protes anti-rasisme dan melukai orang ketiga di Kenosha, Wisconsin, tahun lalu.

Rittenhouse membunuh Joseph Rosenbaum (36 tahun), dan Anthony Huber (26 tahun), dan melukai Gaige Grosskreutz (27 tahun), ketika dia menembak mereka dengan senapan serbu saat dia berkeliaran di jalan-jalan Kenosha selama protes pada Agustus 2020.

Protes anti-rasisme AS itu pecah setelah seorang petugas polisi kulit putih menembak seorang pria kulit hitam, Jacob Blake, di belakang.

Baca juga: 5 Remaja Jadi Sasaran Tembak di Taman Dekat Sekolah di Colorado

Persidangan kasus Kyle Rittenhouse dipandang sebagai ujian bagi AS, karena tampaknya menggambarkan sikap penegakan hukum yang kontras ketika dihadapkan dengan pria atau remaja kulit putih.

Padahal mereka mengaku bertindak sebagai personel keamanan informal yang bergaya main hakim sendiri dengan bersenjatakan senapan serbu.

Perlakukan hukum itu dinilai berbeda jika dihadapkan pada anggota masyarakat kulit hitam atau mereka yang berunjuk rasa untuk mendukung gerakan Black Lives Matter.

Juri di Kenosha kembali ke ruang sidang pada Jumat sore (19/11/2021) pada hari keempat pertimbangannya, setelah menunjukkan bahwa mereka telah mencapai keputusan bulat.

Putusan tidak bersalah dibacakan untuk setiap dakwaan yang dihadapi Rittenhouse. Termasuk untuk kejahatan yang biasanya digolongkan sebagai pembunuhan di sebagian besar pengadilan.

Sementara di Wisconsin, penembakan didakwa sebagai pembunuhan yang disengaja, pembunuhan yang sembrono, dan percobaan pembunuhan yang disengaja.

Kyle Rittenhouse, sekarang berusia 18 tahun. Dia gemetar saat menunggu vonis dibacakan dan setelah dia dibebaskan dari semua tuduhan.

Ezra Serran memegang tanda selama demonstrasi Jumat, 19 November 2021, di Oakland, California, menyusul pembebasan Kyle Rittenhouse di Kenosha, Wis. Menegaskan pembelaan diri, Rittenhouse dibebaskan dari semua tuduhan Jumat dalam penembakan mematikan yang menjadi titik nyala dalam perdebatan senjata, main hakim sendiri dan ketidakadilan rasial di Amerika Serikat. AP PHOTO/NOAH BERGER Ezra Serran memegang tanda selama demonstrasi Jumat, 19 November 2021, di Oakland, California, menyusul pembebasan Kyle Rittenhouse di Kenosha, Wis. Menegaskan pembelaan diri, Rittenhouse dibebaskan dari semua tuduhan Jumat dalam penembakan mematikan yang menjadi titik nyala dalam perdebatan senjata, main hakim sendiri dan ketidakadilan rasial di Amerika Serikat.

Baca juga: Anak Tembak Ayahnya karena Salah Pesan Sayap Ayam, Peluru Tembus sampai Apartemen Tetangga

Mengaku membela diri

Dia berusia 17 tahun ketika dia datang ke Kenosha dari rumahnya di Illinois pada Agustus 2020, dan mulai berpatroli di jalan-jalan.

Kyle Rittenhouse tetap berada di luar setelah jam malam, diklaim dengan persetujuan yang jelas dari beberapa petugas polisi yang bertugas saat itu, yang membagikan air ke kelompok pria sipil bersenjata yang berseliweran.

Mereka mengaku melindungi properti dan bertindak sebagai petugas medis dan keamanan tidak resmi, setelah beberapa bisnis dihancurkan ketika demonstrasi menentang penembakan polisi meluas menjadi kekerasan setelah gelap.

Titik balik dalam persidangan datang ketika Grosskreutz bersaksi untuk penuntutan tetapi mengakui bahwa dia menodongkan pistol ke Rittenhouse sebelum remaja 17 tahun itu menembakkan senapannya, dan mengenai lengannya.

Yang lain bersaksi bahwa Kyle Rittenhouse dikejar oleh orang-orang yang dia tembak mati.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com