Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iran Sita Kapal Asing, Diduga Selundupkan Solar

Kompas.com - 20/11/2021, 16:42 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

TEHERAN, KOMPAS.com – Garda Revolusi Iran menyita sebuah kapal asing di perairan Teluk Persia karena diduga menyelundupkan solar.

Komandan Naval Type 412 Zulfaqar Kolonel Ahmad Hajian mengatakan, kapal tersebut disita karena diduga membawa solar selundupan.

"Sebuah kapal asing membawa solar selundupan, disita," kata Hajian dikutip media negara Iran, Sabtu (20/11/2021).

Baca juga: AS dan Negara-negara Teluk Menuduh Iran Memicu Krisis Nuklir

“Setelah diperiksa, ditemukan lebih dari 150.000 liter solar selundupan,” tambah Hajian.

Hajian menuturkan sebanyak 11 awak dari kapal asing tersebut juga ditahan untuk diinterogasi sebagaimana dilansir Reuters.

Kendati demikian, dia tidak merinci kewarganegaraan para awak kapal atau kapan kapal itu disita.

Penyitaan kapal asing tersebut adalah insiden terbaru dalam serangkaian kejadian di Teluk Persia dalam beberapa waktu terakhir.

Baca juga: Senjata yang Dipasok Iran Diselundupkan dari Yaman ke Somalia

Dalam beberapa tahun terakhir, tercatat ada beberapa kapal yang diserang atau disita di perairan vital tersebut.

Untuk melindungi ekonomi Iran, kata Hajian, unitnya akan menangani dengan tegas setiap penyelundupan bahan bakar di laut.

Pada 4 Januari, kapal tanker Korea Selatan, MT Hankuk Chemi,disita Iran saat berlayar di Selat Hormuz dekat Oman.

Iran mengeklaim, MT Hankuk Chemi telah mencemari perairannya dengan petrokimia dan melanggar undang-undang lingkungan maritim.

Setelah melewati perdebatan dan negosiasi yang alot, Iran akhirnya membebaskan kapal tersebut pada awal April.

Baca juga: Iran Luncurkan Rudal Torpedo dalam Latihan Militer untuk Hadapi Barat dan Sekutunya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com