Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Populasi Makin Menurun, Jepang Ingin Buka Pintu untuk Pekerja Asing

Kompas.com - 18/11/2021, 17:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

TOKYO, KOMPAS.com – Jepang ingin mengizinkan orang asing mengisi lapangan pekerjaan kerah biru pada awal tahun fiskal 2022.

Tenaga kerja tersebut dipersilakan tinggal di Jepang tanpa batas waktu sebagaimana dilansir Reuters, Kamis (18/11/2021).

Hal tersebut disampaikan seorang pejabat Kementerian Kehakiman Jepang pada Kamis.

Baca juga: Serang Rival dengan Editan Animasi Jepang “Attack on Titan”, Politisi AS Dihukum Kongres

Jepang sebenarnya telah mengatur tenaga kerja asing di bawah undang-undang (UU) yang berlaku pada 2019.

Dalam UU tersebut, pekerja terampil tertentu di 14 sektor seperti pertanian, perawatan kesehatan, dan sanitasi diberikan visa dengan masa tinggal hingga lima tahun.

Mereka tidak diperkenankan membawa anggota keluarga, kecuali untuk para pekerja di sektor konstruksi dan galangan kapal.

Kini, banyak perusahaan menyebut UU tersebut merupakan salah satu yang membuat mereka kesulitan menambah tenaga kerja.

Baca juga: Akhir Hidup Hideki Tojo, Perdana Menteri Jepang Era Perang Dunia II

Oleh karena itu, Pemerintah Jepang berusaha untuk meringankan pembatasan tersebut.

Jika revisi UU tersebut berlaku, para pekerja asing, yang kebanyakan dari Vietnam dan China, akan diizinkan memperbarui visa mereka tanpa batas waktu dan membawa serta keluarga mereka.

Juru bicara Pemerintah Jepang Hirokazu Matsuno menekankan, perubahan semacam itu tidak berarti mereka dapat tempat tinggal permanen secara otomatis.

Selama ini, Imigrasi telah lama menjadi tabu di Jepang karena banyak menghargai homogenitas etnis.

Baca juga: Terjadi Serangan Pisau Lagi di Jepang, Wanita Tua Ditusuk di Stasiun Fukushima

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Global
AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

Global
[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

Global
Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Global
Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Global
Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Global
Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Global
Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Global
India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

Global
Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Global
Jika Pasukan Perancis Dikirim ke Ukraina, Rusia Anggap Sasaran Sah

Jika Pasukan Perancis Dikirim ke Ukraina, Rusia Anggap Sasaran Sah

Global
Israel Buka Lagi Penyeberangan Kerem Shalom untuk Bantuan ke Gaza

Israel Buka Lagi Penyeberangan Kerem Shalom untuk Bantuan ke Gaza

Global
Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Global
Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Global
Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com