Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menuju Era Pil Obat Covid-19, Akankah Mengakhiri Pandemi?

Kompas.com - 07/11/2021, 15:35 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

KENILWORTH, KOMPAS.com - Pil obat Covid-19 pertama yang bisa diminum memiliki hasil uji coba memuaskan dan akan segera dipasarkan.

Pil molnupiravir buatan raksasa farmasi Amerika Serikat (AS) Merck dan obat paxlovid racikan Pfizer sama-sama diklaim mengurangi risiko rawat inap atau kematian, dengan efektivitas tinggi.

Lalu dengan memasuki era pil obat Covid-19, apakah bisa segera mengakhiri pandemi? Berikut penjelasan para pakar yang dirangkum AFP pada Sabtu (6/11/2021).

Baca juga: 6 Serba-serbi Pil Merck Molnupiravir, Obat Covid-19 Pertama yang Bisa Diminum

Mengenal pil Pfizer dan Merck

Obat Covid-19 molnupiravir yang diproduksi perusahan farmasi Merck. Obat antivirus ini dilaporkan dapat menekan risiko masuk rumah sakit atau kematian karena Covid-19 hingga 50 persen. Obat ini pun sudah dilirik banyak negara, termasuk Indonesia.MERCK Obat Covid-19 molnupiravir yang diproduksi perusahan farmasi Merck. Obat antivirus ini dilaporkan dapat menekan risiko masuk rumah sakit atau kematian karena Covid-19 hingga 50 persen. Obat ini pun sudah dilirik banyak negara, termasuk Indonesia.
Keduanya adalah pil yang harus langsung diminum setelah gejala pertama Covid-19 muncul, untuk menghindari bentuk penyakit yang serius dan rawat inap di rumah sakit.

Bentuk pengobatan ini sebenarnya sudah diupayakan sejak awal pandemi Covid-19.

Setelah berbulan-bulan melakukan penelitian, Merck dan Pfizer akhirnya mengatakan mereka telah mencapai hasil uji coba yang memuaskan.

Pada awal Oktober Merck mengatakan, sedang mengajukan persetujuan di AS untuk pil molnupiravir-nya, dan Pfizer mengikutinya pada Jumat (5/11/2021) dengan paxlovid.

Keduanya adalah antivirus yang bekerja dengan mengurangi kemampuan virus bereplikasi, sehingga memperlambat penyebaran penyakit.

Merck dan Pfizer menyatakan, uji klinis menunjukkan reduksi kuat dalam risiko rawat inap.

Relawan yang mengonsumsi molnupiravir risiko rawat inapnya berkurang hingga 50 persen, dan yang meminum paxlovid risiko opname-nya turun hampir 90 persen.

Namun, kedua obat tersebut tak bisa dibandingkan langsung tingkat kemanjurannya, karena protokol penelitian yang berbeda.

Sebuah anti-depresan yang sudah tersedia untuk umum, fluvoxamine, juga menunjukkan hasil bagus dalam mencegah bentuk serius Covid-19, menurut penelitian yang diterbitkan pada Oktober oleh para peneliti Brasil di jurnal Lancet Global Health.

Baca juga: Apa Itu Pil Molnupiravir, Obat Covid-19 Buatan Merck yang Bisa Diminum dan Disetujui Inggris

Kenapa pil obat Covid-19 ini penting?

Ilustrasi obat molnupiravir. Ini adalah obat oral antivirus yang dikembangkan oleh perusahaan farmasi Merck untuk menangani Covid-19. Uji klinis sementara menunjukkan, obat ini mampu menekan risiko masuk ke rumah sakit atau kematian hingga 50 persen.SHUTTERSTOCK/Sonis Photography Ilustrasi obat molnupiravir. Ini adalah obat oral antivirus yang dikembangkan oleh perusahaan farmasi Merck untuk menangani Covid-19. Uji klinis sementara menunjukkan, obat ini mampu menekan risiko masuk ke rumah sakit atau kematian hingga 50 persen.
Jika kemanjuran obat-obatan ini dikonfirmasi, akan menjadi langkah maju yang besar dalam perjuangan melawan Covid-19.

Obat-obat tersebut akan menjadi kekuatan tambahan setelah vaksin Covid-19, dan pengobatan melalui intravena untuk gejala parah.

Pil obat Covid-19 dapat diresepkan dengan cepat untuk pasien yang kemudian bisa meminumnya di rumah.

Halaman:

Terkini Lainnya

Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Global
Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Global
[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

Global
 Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Global
Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Global
Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Global
Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Global
Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Global
Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Global
Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Global
Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Global
China 'Hukum' Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

China "Hukum" Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

Global
UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com