Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Israel Tolak Rencana AS Buka Konsulat untuk Palestina di Yerusalem

Kompas.com - 07/11/2021, 06:13 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

TEL AVIV, KOMPAS.com – Israel menyarankan AS membuka kembali konsulatnya di Tepi Barat, bukan di Yerusalem.

Pernyataan tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid sebagaimana dilansir Reuters, Sabtu (6/11/2021).

Di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump, Washington memanjakan warga Israel dengan menutup konsulat AS untuk Palestina di Yerusalem.

Baca juga: AS Berkukuh Buka Konsulat untuk Palestina meski Ditentang Israel

Tak hanya itu, Trump juga memindahkan Kedutaan Besar AS untuk Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem pada 2018.

Palestina menginginkan Yerusalem Timur sebagai ibu kota mereka dan melihat inisiatif AS memindahkan kedutaannya tersebut merusak aspirasi mereka.

Sedangkan Israel, yang merebut Yerusalem Timur pada 1967, menyebut Yerusalem sebagai ibu kota yang tak terpisahkan dari mereka.

Kini, setelah AS dipimpin oleh Joe Biden, “Negeri Paman Sam” berupaya memperbaiki hubungannya dengan Palestina.

Baca juga: Drone Bersenjata Serang Bandara Internasional Arbil Irak Dekat Konsulat AS

Baru-baru ini, pemerintahan Biden mengatakan akan membuka kembali konsulat AS untuk Palestina meski belum memberikan tanggal pastinya.

Setelah rencana pembukaan kembali konsulat AS untuk Palestina tersebut diumumkan, Lapid mengusulkan agar konsulat itu terletak di Ramallah, Tepi Barat yang diduduki.

“Jika mereka (AS) ingin membuka konsulat di Ramallah, kami tidak masalah dengan itu,” kata Lapid, Sabtu.

Perdana Menteri Israel Naftali Bennett juga mengungkapkan hal serupa.

“Tidak ada tempat bagi konsulat AS yang melayani warga Palestina di Yerusalem. Kami menyuarakan pendapat kami secara konsisten, dengan tenang, tanpa drama,” kata Bennett.

Baca juga: Taliban Makin Kuat di Afghanistan, India Pulangkan Pejabat Konsulat

Di Ramallah, Juru Bicara Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Nabil Abu Rudeineh, tidak menerima usulan yang dilontarkan Lapid.

“Kami hanya akan menerima konsulat AS di Yerusalem, ibu kota negara Palestina. Itulah yang telah diumumkan dan telah dilakukan oleh pemerintah AS,” kata Rudeineh kepada Reuters.

Juru Bicara Kedutaan Besar AS tidak segera berkomentar.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menuturkan AS hendak melanjutkan rencananya membuka kembali konsulat di Yerusalem untuk terlibat dengan orang-orang Palestina.

Dia menuturkan, rencana tersebut akan jalan terus meski pihak Israel terus menentangnya.

Baca juga: Buka Lagi Konsulat Yerusalem, Menlu AS Janjikan Bantuan untuk Gaza

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com