Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asia Tenggara Akan Bergejolak, AS Tak Boleh Konfrontasi Fisik dengan China

Kompas.com - 04/11/2021, 11:48 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Menteri Pertahanan Singapura Ng Eng Hen meminta AS agar tidak terlibat konfrontasi fisik dengan China atas Taiwan.

Dia menambahkan, salah perhitungan bisa saja terjadi dan itu berpotensi membuat Asia Tenggara atau bahkan seluruh dunia bisa bergejolak.

Dia membuat komentar tersebut setelah memberikan pidato mengeani perspektif Singapura tentang AS dan China dalam Forum Keamanan Aspen ke-12 di Washington DC, AS, pada Kamis (4/11/2021).

Baca juga: Jenderal Top Pentagon Tegaskan AS Mampu Pertahankan Taiwan dari Serangan China

Forum tersebut merupakan konferensi yang membahas keamanan dan kebijakan luar negeri tahunan yang melibatkan para pemimpin dan pemain kunci dalam komunitas pertahanan.

Awalnya, Co-chair Aspen Strategy Group Profesor Joseph Samuel Nye yang menjadi moderator  bertanya apakah Ng khawatir tentang bagaimana AS menangani soal Taiwan.

Ng lantas menjawab bahwa Taiwan adalah garis merah sebagaimana dilansir Channel News Asia.

“Saya tidak bisa memikirkan skenario di mana ada pemenang jika ada konfrontasi fisik yang sebenarnya atas Taiwan,” kata Ng.

Baca juga: China Tak Akan Serang Taiwan dalam Waktu Dekat

“Jadi, saya akan menyarankan kita untuk menjauh dari itu,” sambung Ng.

Berbicara kepada wartawan setelah pidatonya pada Kamis, Ng menegaskan bahwa semua pihak akan kalah jika terjadi konfrontasi fisik atas Taiwan.

“Tidak hanya AS dan China. Asia Tenggara akan bergejolak, saya pikir seluruh dunia juga,” kata Ng.

Di luar masalah Taiwan, Ng menuturkan bahwa kesibukan AS saat ini dengan China berada pada level yang sangat tinggi.

Baca juga: Jika China Perang Lawan Taiwan, Apa yang Akan AS Lakukan?

Situasi tersebut belum pernah dia lihat dalam 10 tahun terakhir sejak dia menjabat sebagai Menteri Pertahanan Singapura.

Ng menambahkan, AS melihat kemajuan China sebagai kekuatan yang meningkat dan merasa perlu untuk menghidupkan kembali ekonominya.

"Saya pikir itu luar biasa, bagaimana Amerika perlu bersaing dalam sains dan teknologi, dalam infrastruktur, dalam kepemimpinan ekonomi," kata Ng.

Baca juga: Biden Salah Ucap soal Taiwan, Timbulkan Kekhawatiran di China dan Asia

Ng juga menunjukkan bagaimana AS meninggalkan kesepakatan perdagangan Kemitraan Trans-Pasifik tetapi sekarang ingin kembali.

Dalam pidatonya, Ng berujar bahwa Singapura dan negara-negara Asia Tenggara lainnya telah mendapat manfaat dari pengaruh AS dan China.

AS telah memberikan kehadiran keamanan yang stabil sementara China telah mendorong pertumbuhan ekonomi Asia.

Baca juga: Presiden Taiwan Konfirmasi Kehadiran Pasukan AS di Negaranya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Global
AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

Global
[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

Global
Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Global
Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Global
Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Global
Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Global
Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Global
India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

Global
Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Global
Jika Pasukan Perancis Dikirim ke Ukraina, Rusia Anggap Sasaran Sah

Jika Pasukan Perancis Dikirim ke Ukraina, Rusia Anggap Sasaran Sah

Global
Israel Buka Lagi Penyeberangan Kerem Shalom untuk Bantuan ke Gaza

Israel Buka Lagi Penyeberangan Kerem Shalom untuk Bantuan ke Gaza

Global
Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Global
Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Global
Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com