WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Dana Moneter Internasional (IMF) mendesak para pemimpin dunia yang menghadiri KTT iklim COP26 di Glasgow menunjukkan ambisi kebijakan yang lebih besar.
Pernyataan tersebut disampaikan Ketua dan Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva pada Minggu (31/10/2021) sebagaimana dilansir AFP.
Georgieva menyebut perubahan iklim sebagai ancaman besar bagi stabilitas makroekonomi dan keuangan.
Baca juga: Paus Fransiskus: Semoga Tangisan Bumi dan Orang Miskin Terdengar di KTT Iklim, COP26
Sebelum bertolak ke Glasgow, Georgieva membuat sebuah unggahan berjudul Ancaman Iklim Menuntut Tindakan Global yang Lebih Ambisius.
Menurutnya, jika tidak ada perubahan kebijakan dalam skala global, justru membuat emisi karbon 2030 jauh lebih tinggi dan berimplikasi terhadap kenaikan suhu bumi.
“Untuk itu, pembuat kebijakan yang menghadiri COP26 harus mengatasi dua kesenjangan kritis: dalam ambisi dan dalam kebijakan,” kata Georgieva.
Georgieva mendesak negara-negara maju mengurangi emisinya untuk alasan kesetaraan dan tanggung jawab historis.
Baca juga: COP26: Dunia Perlu Bertindak Sekarang Cegah Perubahan Iklim
“Bahkan jika komitmen saat ini untuk 2030 terpenuhi, ini hanya akan mencapai antara satu dan dua pertiga dari pengurangan yang diperlukan untuk mencegah kenaikan suhu bumi,” ujar Georgieva.
“Terlepas dari bagaimana pengurangan emisi terbagi di seluruh kelompok negara, setiap orang harus berbuat lebih banyak,” imbuh Georgieva.
Dia juga meminta negara-negara maju tetap berkomitmen menyediakan 100 miliar dollar AS (Rp 1.421 triliun) per tahun untuk negara-negara berpenghasilan rendah mulai 2020.
Pembiayaan tersebut dimaksudkan untuk mengimbangi biaya beralih dari bahan bakar fosil.
Baca juga: Jelang COP26, Inggris Desak China Berbuat Lebih Banyak Tangkal Perubahan Iklim
Dia memperingatkan bahwa berdasarkan data terbaru, dunia masih jauh dari target yang ingin dicapai untuk mencegah perubahan iklim.
Georgieva juga berpendapat bahwa penetapan harga karbon yang lebih luas harus memainkan peran sentral dalam kebijakan iklim dan dapat membantu memulai pengurangan emisi.
“Harga karbon global yang melebihi 75 dollar AS per ton akan dibutuhkan pada 2030, untuk menjaga pemanasan di bawah 2 derajat Celsius,” tulis Georgieva.
Baca juga: Jelang KTT G20 dan COP26, Biden Bertemu Paus Fransiskus di Roma
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.