Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesta Tahun Bebas Tenggelam di New Orleans pada 1985 Malah Tenggelamkan Orang

Kompas.com - 30/10/2021, 19:37 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

KOMPAS.com - Pada 1 Agustus 1985, terjadi kejadian naas yang di sisi lain, juga getir dan menggelikan.

Seorang pria tenggelam saat menghadiri pesta yang dihadiri penjaga pantai New Orleans.

Mereka merayakan musim renang bebas tenggelam pertama, sebagai peringatan bahwa di tahun itu, tak ada orang yang tenggelam.

Baca juga: Puluhan Kapal Hantu Jepang yang Tenggelam dalam Perang Dunia II Terangkat ke Permukaan

Dilansir AP, Jerome Moody, 31 tahun, ditemukan di dasar kolam Departemen Rekreasi New Orleans pada akhir pesta.

Direktur departemen Madlyn Richard saat itu menyebut, Moody bukan penjaga pantai dan berada di pesta sebagai tamu.

Dia belum berenang dan berpakaian lengkap.

Empat penjaga pantai bertugas di pesta itu dan lebih dari setengah dari 200 orang di sana adalah penjaga pantai bersertifikat.

Tapi, perayaan bebas tenggelam ini malah menenggelamkan orang.

Baca juga: Mengapa Titanic Bisa Tenggelam? Ini Kronologi dan Kisahnya

Ironisnya, mayatnya ditemukan saat kolam sedang dibersihkan pada penutupan pesta.

Penjaga pantai menarik tubuh keluar dan berusaha untuk "menghidupkan" kembali Moody sampai petugas medis darurat tiba.

Otopsi mayat mengonfirmasi bahwa Moody tenggelam.

Penjaga pantai benar-benar kesal.

"Ini benar-benar tragedi," kata Richard.

Baca juga: Bayi Tewas Tenggelam di Bathtub akibat Ibunya Teler Narkoba

Ini adalah pesta tahunan pertama dalam ingatan di mana mereka bisa merayakan musim bebas masalah.

"Kami semua telah membicarakannya. Itu adalah musim pertama tanpa satu insiden tenggelam,″ ujar Richard saat itu, dilansir AP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com