SRINAGAR, KOMPAS.com - Polisi di Kashmir yang dikelola India mengajukan kasus pidana di bawah undang-undang anti-teror yang ketat, terhadap mahasiswa dari dua perguruan tinggi kedokteran di wilayah tersebut, karena merayakan kemenangan Pakistan melawan India di kejuaran kriket, Piala Dunia T20.
Pakistan mengalahkan musuh bebuyutannya India dalam pertandingan kriket yang diadakan di Uni Emirat Arab pada Minggu (24/10/2021) malam.
Kekalahan India memicu serangan terhadap mahasiswa Kashmir di negara bagian Punjab barat, dan seorang anggota Muslim dari tim India dilecehkan secara online.
Baca juga: Kashmir Memanas, 2 Tentara India Tewas Disergap Terduga Pemberontak
Sentimen anti-India mengalir jauh di Kashmir, wilayah Himalaya yang diklaim seluruhnya oleh India dan Pakistan yang menguasai sebagiannya.
Pemberontakan rakyat melawan pemerintahan India meletus di Kashmir yang dikelola India pada 1990-an. Pemberontak menuntut penggabungan dengan Pakistan yang mayoritas Muslim atau sebuah negara merdeka.
Dalam kondisi itu, pertandingan kriket India-Pakistan pekan lalu membangkitkan reaksi keras terutama di lembah yang menjadi sengketa.
Penduduk secara terbuka menyatakan dukungan mereka kepada Pakistan, untuk membuat pernyataan politik.
Setelah pertandingan Minggu (24/10/2021), ada perayaan di wilayah yang disengketakan, atas kemenangan pertama Pakistan melawan India di Piala Dunia kriket.
Di antara mereka yang bersorak adalah mahasiswa dari perguruan tinggi kedokteran terkemuka di kawasan itu: Sekolah Tinggi Kedokteran Pemerintah dan Institut Ilmu Kedokteran Sher-i-Kashmir, keduanya terletak di kota utama Srinagar.
Video perayaan mereka di luar asrama tempat tinggal mereka menjadi viral di media sosial.
Kashmiri medical students have been booked under stringent anti-terror law for allegedly celebrating Pakistan's victory against India in World T20 cricket match on October 24.
Two cases under UAPA have been filed after purported videos of the celebrations went viral. pic.twitter.com/yEtXzVhJ4q
— Hindustan Times (@htTweets) October 26, 2021
Pada Selasa (26/10/2021), seorang pejabat senior polisi mengatakan kepada Al Jazeera, bahwa dua kasus di bawah Undang-Undang Pencegahan Aktivitas Melanggar Hukum (UAPA) telah diajukan terhadap sejumlah siswa yang tidak diketahui.
Mereka dituduh menyebabkan “penghinaan terhadap sentimen nasional selama pertandingan kriket”.
Tidak ada siswa yang disebutkan namanya dalam First Information Report (FIR) yang diajukan oleh polisi dan sejauh ini tidak ada penangkapan yang dilakukan.
Tetapi langkah itu telah memicu kemarahan di wilayah tersebut. Selusin mahasiswa Kashmir diserang oleh massa, di setidaknya dua perguruan tinggi di Punjab, karena merayakan kemenangan Pakistan melawan India.
Para siswa mengeklaim sedang menonton pertandingan di kamar mereka, ketika orang-orang yang membawa tongkat menyerang mereka, melukai beberapa orang dengan serius.