Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tentara Bayaran dalam Perang Saudara Yaman Dijanjikan Bayaran Ratusan Juta Rupiah Seminggu

Kompas.com - 26/10/2021, 15:45 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

BERLIN, KOMPAS.com - Dua mantan tentara Jerman bekerja untuk membentuk pasukan tentara bayaran, dan mengaku menawarkan bayaran hingga 10.000 dollar AS (Rp 141 juta) seminggu kepada orang rekrutannya.

Mereka nantinya “digunakan” untuk berperang dalam perang saudara yang sedang berlangsung di Yaman, menurut jaksa melansir Insider pada Senin (25/10/2021).

Baca juga: Pemimpin Partai Besar Ditembak Mati di Yaman

Arend-Adolf G dan Achim A menghadapi tuduhan terorisme di Jerman karena diduga berencana merekrut hingga 150 orang, yang terdiri dari mantan perwira polisi dan tentara.

Mereka juga menawarkan jasa kepada pemerintah Arab Saudi, menurut laporan BBC.

Keduanya berencana membayar setiap rekrutmen tentara bayaran dengan upah sekitar 46.400 dollar AS per bulan (Rp 657 juta) untuk layanan mereka, kata jaksa.

Mantan tentara itu dituduh meminta lembaga pemerintah Saudi untuk membiayai misi ilegal di Yaman. Jaksa mengatakan, upaya penjangkauan mereka tidak berhasil, menurut BBC.

Yaman telah dihancurkan oleh perang saudara sejak 2014 antara pasukan pro-pemerintah yang didukung Saudi dan pemberontak Houthi.

Menurut UNICEF, lebih dari 10.000 anak tewas atau terluka di Yaman yang dilanda perang.

PBB mengatakan, pertempuran telah mengakibatkan krisis kemanusiaan terburuk di dunia, dengan lebih dari dua pertiga penduduk membutuhkan bantuan.

Baca juga: Dewan Keamanan PBB Serukan Deeskalasi di Yaman

Dua orang Jerman itu dituduh mendirikan unit paramiliter pada awal 2021. BBC mewartakan, mereka secara aktif mencoba merekrut setidaknya tujuh orang.

Pasukan tentara bayaran akan bekerja merebut daerah yang dikuasai oleh pemberontak bersenjata Houthi di Yaman, menurut laporan Deutsche Welle.

Para tersangka juga memiliki rencana agar unit tersebut mengambil bagian dalam konflik lain. Mereka juga sadar bahwa tentara bayaran harus membunuh orang, termasuk warga sipil, menurut jaksa.

Layanan Kontra-Intelijen Militer Jerman menerima rekaman yang mengutip rencana tersebut, menurut surat kabar Jerman Spiegel.

Salah satu pria ditangkap di Munich dan yang lainnya di distrik Breisgau-Hochschwarzwald barat daya Jerman, lapor BBC.

Mereka dijadwalkan hadir di pengadilan pada Rabu (27/10/2021).

Baca juga: Pemberontak Houthi Taklukkan Lebih Banyak Wilayah di Yaman

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com