Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Akan Kurangi Beban PR dan Bimbingan Belajar pada Anak Sekolah

Kompas.com - 24/10/2021, 10:47 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC

BEIJING, KOMPAS.com - Pemerintah China disebut mengesahkan aturan pendidikan, bertujuan mengurangi beban pekerjaan rumah (PR) dan bimbingan belajar pada anak sekolah.

Dalam undang-undang yang baru itu, orangtua diminta memastikan anak mereka punya waktu beristirahat, berolahraga, dan tidak terlalu lama menatap layar.

Pada Agustus, "Negeri Panda" sudah merilis larangan ujian menulis bagi anak yang berusia enam dan tujuh tahun.

Baca juga: China Larang PR dan Ujian Tertulis untuk Murid Kelas Satu dan Dua SD

Pejabat setempat menerangkan, mereka mengeluarkan larangan itu karena anak-anak sudah lelah baik fisik maupun mental.

Pada tahun lalu, Beijing juga memperkenalkan serangkaian kebijakan untuk mengurangi "kecanduan" anak pada internet dan budaya populer.

Aturan terbaru tersebut disahkan pada Sabtu (23/10/2021) oleh Komite Pelaksana Kongres Rakyat China, badan legislatif negara itu.

Detil undang-undang itu memang belum dijabarkan, tapi media lokal mengabarkan berisi panduan kepada para orangtua murid.

Dilansir BBC, para orangtua siswa diminta untuk mengembangkan perilaku sosial, pembangunan intelektural, dan moral.

Pemerintah lokal akan bertanggung jawab menerapkannya, seperti menyediakan dana bagi ekstra kurikuler yang bersifat membuat siswa banyak bergerak.

Baca juga: Modus Bimbingan Belajar, Oknum Guru Honorer di Jambi Cabuli Muridnya

Aturan tersebut menuai reaksi beragam di Weibo. Sebagian mendukung karena bisa mendorong tata asuh keluarga yang baik.

Tetapi, tidak sedikit juga yang mempertanyakan apakah otoritas lokal atau malah orangtua murid yang bakal menerapkannya.

"Saya bekerja 996 (pukul 09.00-21.00 selama enam hari), dan saat malam saya harus mengawasi pendidikan anak saya," tanya seorang netizen.

Baca juga: Polisi Bekuk Calo Masuk FK UGM Berkedok Bimbingan Belajar

"Kalian tentu tidak bisa mengeksploitasi pekerja, dan di saat bersamaan harus mengawasi anak mereka," lanjut warganet itu.

Pada Juli, China mencabut lembaga bimbingan belajar karena dianggap mengambil keuntungan dari pendidikan.

Langkah pemerintah "Negeri Panda" berusaha mengurangi beban pendidikan, yang dianggap jadi penyebab rendahnya kelahiran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com