Climate Action Tracker bahkan memberi Arab Saudi peringkat yang sangat buruk yakni “sangat tidak memadai".
Perekonomian kerajaan juga masih sangat bergantung pada pendapatan dari minyak. Para pejabat Arab Saudi berpendapat, dunia akan terus membutuhkan minyak mentah selama beberapa dekade mendatang.
Di sisi lain, para ahli mengatakan masih terlalu dini untuk mengetahui efek dari proyek pengembangan energi surya dan angin Arab Saudi yang baru lahir.
Baca juga: Pajak Karbon Penting untuk Menekan Pertumbuhan Emisi Gas Rumah Kaca
Beberapa investor juga menyatakan keprihatinan atas carbon footprint alias jejak karbon yang masih dihasilkan oleh kerajaan.
Sementara itu, beberapa pihak menyebut, tingkat karbon dari per barel minyak yang dihasilkan Arab Saudi adalah yang paling sedikit.
Beberapa orang juga menyebutkan bahwa MBS serius mengenai diversifikasi perekonomian kerajaan.
“Jelas jejak karbon adalah masalah. Namun, kami akan menyoroti bahwa secara realistis karbon akan cukup lama untuk dihapus, dan minyak masih akan ada untuk beberapa waktu,” kata Tim Ash dari BlueBay Asset Management.
Baca juga: Upaya Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Harus Lebih Ambisius
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.